Gamelan dan wayang adalah dua elemen budaya yang saling melengkapi. Irama gamelan memberikan jiwa pada setiap adegan dalam pertunjukan wayang, sementara wayang menjadi medium yang menjaga keberadaan gamelan tetap relevan. Kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan seni pertunjukan yang memesona, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya yang patut dilestarikan. Di era globalisasi yang serba modern, pelestarian budaya tradisional menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia. Namun, Kampung Wayang di Desa Beji, Kota Batu, membuktikan bahwa kolaborasi harmonis antara seni gamelan dan seni pewayangan mampu menjadi jawaban atas tantangan ini. Di Indonesia dikenal sebagai negara dengan warisan budaya yang kaya dan beragam. Di antara kekayaan tersebut, gamelan dan wayang merupakan dua ikon budaya yang memiliki nilai seni tinggi sekaligus mendalam dalam filosofi kehidupan. Namun, pelestarian keduanya menghadapi tantangan besar di era modernisasi dan globalisasi. Dalam konteks ini, kolaborasi antara pelaku seni gamelan dan komunitas Kampung Wayang menjadi strategi yang efektif untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya ini.
Masyarakat di kampung wayang memahami bahwasannya pelestarian gamelan sangat penting karena mencakup beberapa hal seperti musik maupun filosofi yang terkandung didalamnya. Dalam hal ini, dukungan juga mencakup aspek pendidikan karena agar warisan budaya kita tidak punah, maka dalam sebuah pendidikan pastinya akan dipelajari juga tentang sebuah gamelan, baik pendidikan berupa materi maupun sebuah praktek. Dengan adanya Kampung Wayang sebagai pusat pelestarian budaya memiliki peran strategis dalam mendukung seni pertunjukan tradisional. Melalui berbagai program edukasi, workshop, dan pementasan, Kampung Wayang dapat menjadi ruang pembelajaran interaktif bagi generasi muda. Jika ditambah dengan kehadiran seniman gamelan, program-program tersebut dapat menawarkan pengalaman yang lebih kaya dan holistik. Anak-anak tidak hanya belajar memainkan gamelan tetapi juga memahami kaitannya dengan narasi wayang yang sarat nilai moral dan filosofi.
Gamelan merupakan sebuah musik tradisional jawa yang memiliki sejarah yang sangat kaya dalam pelestarian budaya. Gamelan ini tidak hanya sebuah instrumental tetapi juga merupakan simbol keberlanjutan warisan budaya. Konsep kebudayaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan cara bertingkah laku manusia dalam kehidupannya yang menjadi suatu identitas.
Kampung Wayang, dengan semangatnya untuk menjaga tradisi, telah berhasil memadukan keduanya dalam berbagai aktivitas budaya. Masyarakat di kampung ini juga aktif mengadakan pelatihan gamelan dan wayang untuk generasi muda. Dikampung wayang ini memiliki wadah untuk berlatih, yakni sanggar sastro kardiman yang mana disitu diajarkan belajar gamelan atau karawitan. Kampung wayang di Desa Beji ini menurut pelaku seni yakni muhammad ilham merupakan sebuah aktivitas yang cinta akan sebuah tradisi yang ada di indonesia khususnya di Jawa. Seni menyatukan banyak hal serta dikampung ini juga di dukung oleh dinas kebudayaan dan dinas pariwisata.
 Kampung wayang ini berdiri tahun 14 november 2020. Disitu digerakan oleh masyarakat dari generasi tua sampai generasi muda sangat berperan aktif pada pengembangan pelestarian gamelan dan pengembangan kampung wayang. Dengan cara ini, mereka tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal kepada anak-anak dan remaja. Kolaborasi ini bukan hanya tentang melestarikan seni tradisional, tetapi juga tentang memperkuat identitas budaya lokal di tengah derasnya pengaruh budaya asing. Gamelan dan wayang menjadi bukti bahwa tradisi tidak pernah ketinggalan zaman jika diberikan ruang untuk berkembang dan diapresiasi. Gamelan tidak hanya diwariskan secara lisan, tetapi juga butuh melalui sebuah praktik dalam memainkannya. Melalui tiap generasi mulai yang pemain dahulu ke pemain yang baru akan mempunyai bentuk instrumen dan gaya bermain gamelan yang berkembang, dan menciptakan sebuah komposisi musik yang beragam. Di masa generasi milenial sekarang, sudah jarang bahkan tidak mau untuk berkecimpung dalam hal budaya apalagi tentang musik gamelan. Oleh karena itu, di Kampung Wayang ini terdapat program untuk mengembangkan potensi generasi muda agar para generasi tidak lupa akan budayanya. Dengan adanya sebuah pelestarian gamelan, bukan hanya tradisi saja yang terjaga, tetapi juga sebuah nilai-nilai budaya, terbentuknya generasi muda yang berbakat, kolaborasi antara yang pemain dahulu atau bisa disebut senior dan junior sebagai pemain baru dalam pelestariannya, serta identitas Kampung Wayang yang terus berkembang dalam suatu pelestarian budaya tradisional.
Dalam metode penerapannya, di Kampung Wayang ini terdapat sebuah pelatihan musik gamelan yang mana dalam seminggu dilakukan 1 sampai 2 kali latihan yang dilaksanakan di sanggar Sastro Kardiman. Untuk metode materi tentang sebuah pembuatan musik ataupun penerapan musik, diajarkan sebuah teori dan praktek, sehingga gabungan kedua metode ini sangat efektif dalam pembelajaran seni musik gamelan yang berkelanjutan. Setiap latihan, terdapat sekitar 10-15 orang pemuda beserta guru yang mendampingi. Terkadang tidak hanya pemuda saja, namun orang tua maupun anak sekolah dasar juga ikut serta latihan di hari yang berbeda.
Dalam penerapannya, bukan hanya masyarakat di Kampung Wayang saja yang ikut serta dalam pelestarian, namun terkadang ada dari sekolah tingkat SD/MI, SMP, maupun SMA yang ada di kota ini juga pernah belajar gamelan disini. Oleh karena itu, dalam pelestarian ini kita juga meningkatkan pendidikan berbudaya karena membahas sebuah alat tradisional gamelan ini baik sebuah materi dan pastinya ada penerapannya juga untuk menciptakan dan menanamkan sebuah cinta kelestarian budaya gamelan kepada anak sekolah. Tujuan dari pelestarian budaya tradisional seni gamelan di Kampung Wayang ini adalah agar para pemuda maupun anak-anak sekolah dasar disini dikembangkan potensinya agar budaya tradisional gamelan bisa tetap terjaga dan selalu aktif dalam penerapannya.
Kampung Wayang di Desa Beji adalah contoh nyata bagaimana pelestarian budaya dapat diwujudkan melalui kerja sama dan komitmen masyarakat. Dengan melibatkan gamelan dan wayang secara harmonis, mereka telah menciptakan warisan budaya yang tidak hanya hidup di masa kini, tetapi juga memiliki masa depan yang cerah.
Kolaborasi gamelan dan Kampung Wayang tidak hanya bermanfaat bagi pelestarian budaya tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan seni ini dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, membuka peluang ekonomi kreatif, dan memperkuat kebanggaan lokal. Lebih jauh lagi, masyarakat dapat belajar untuk merayakan keberagaman melalui seni, menciptakan harmoni dalam kehidupan sosial.
Melalui sebuah pelestarian seni tradisional gamelan, maka akan dapat membentuk generasi yang cinta akan warisan budaya leluhur dengan cara memainkan gamelan, menonton pertunjukan gamelan, merawat dan menjaga gamelan agar tidak punah dalam arus generasi yang sekarang. Sebagaimana pewujudan pelestarian di Kampung Wayang, semua masyarakat sangat melestarikan budaya ini dan masyarakat juga memang terus menggali potensi jiwa muda yang ada di Kampung Wayang agar dapat dikembangkan. Dengan melalui sebuah pembelajaran dan pendidikan, maka generasi muda tau akan nilai-nilai dan serta sejarah yang terkandung didalam seni gamelan.
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI