Feni Nadiya (0301171338)
Kelompok 23 KKN-DR Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Virus Corona (Covid-19) muncul pada awal Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Pada tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan sampai pada saat ini virus ini sudah masuk ke Indonesia dan adanya kejadian ini sangat berdampak bagi masyarakat baik sistem perekonomian maupun pendidikan.
Virus Corona (Covid-19) menyebabkan seluruh elemen manusia dibumi terganggu termasuk salah satunya yaitu sistem pendidikan, banyak Negara memutuskan untuk menutup sekolah ataupun Universitas termasuk di Indonesia pada saat sekarang ini. Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi rantai penularan Virus Corona agar tidak semakin menyebar luas sehingga pendidikan dialihkan dengan sistem daring (dalam jaringan) dan dilakukan dari rumah. Baik jenjang SD, SMP, SMA maupun Universitas melakukan pembelajaran daring dengan menggunakan beberapa aplikasi seperti Whatsapp Grup, Zoom, Google Meet, Classroom dan lain sebagainnya.
Ada dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pertama adalah dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia baik di kota maupun di desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang familiar melakukan sekolah di rumah atau dengan sistem online. Kebanyakan orang tua sekarang kurang mengetahui bahkan tidak paham cara penggunaan handphone apa lagi mengaitkan dengan sistem pembelajaran daring.
Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar khususnya bagi orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. Demikian juga dengan problem psikologis anak-anak, peserta didik yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan guru-guru mereka dan jika dari rumah mereka kurang konsentrasi bahkan tidak paham sama sekali. Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan sosial menurun drastis karena adanya covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online ini belum berjalan sebagaimana mestinya sebab belum pernah terjadi sebelumnya pembelajaran secara daring.
Dengan demikian ada beberapa tips yang harus dilakukan oleh orang tua untuk mengarahkan pembelajaran anak melalui daring dalam masa pandemi Covid-19, adapun tips-tips tersebut antara lain:
1. Dampingi anak pada saat proses belajar, sebagai orang tua harus adanya rasa peduli terhadap anak salah satunya mengenai pendidikan anak, pada masa sekarang atau Covid-19 sistem pembelajaran dialihkan kepembelajaran daring, maka dari itu peran orang tua menjadi hal utama dalam pendidikan anak. Mengapa? Karena, sistem pembelajaran yang biasa dilakukan disekolah tatap muka secara langsung sekarang menjadi daring dari rumah. Maka dari itu orang tua wajib mendampingi anak dalam proses pembelajaran agar pendidikan anak tetap berjalan sebagai mana mestinya.
2. Memahami gaya belajar anak, kita sebagai orang tua harus mengetahui kepribadian anak termasuk gaya belajarnya, ada beberapa anak yang gaya belajar visual cenderung lebih mudah menyerap, mengatur, dan mengolah suatu informasi melalui indera penglihatan atau dengan cara melihat.
Kemudian ada sebagian anak memiliki gaya belajar auditori memiliki kecenderungan dalam mengolah informasi yang banyak dipengaruhi oleh indra pendengaran, serta ada juga anak yang memiliki gaya belajar kinestetik cenderung lebih mudah menyerap, mengatur, dan mengolah suatu informasi melalui sentuhan dan gerakan tubuh. Dengan demikian kita sebagai orang tua harus memahami terlebih dahulu gaya belajar anak seperti apa agar antara kita dengan anak memiliki kontak dan kerja sama yang baik dalam melalukan bembelajaran daring.
3. Mulai bantu anak untuk mengatur waktu, kita sebagai orang tua harus bisa memberitahu waktu kapan anak bermain, kapan anak makan, kapan anak beribadah, kapan anak belajar, kapan anak beristirahat dan lain sebagainnya. Hal tersebut kita lakukan dengan cara melakukan pembicaraan kepada anak agar anak mematuhi aturan yang dibuat oleh orang tua dan mengajarkan anak untuk disiplin.