Mohon tunggu...
Feniati Duma
Feniati Duma Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas negeri Malang

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru BK Sebagai Garda Depan Kesehatan Mental Siswa

14 Desember 2024   20:25 Diperbarui: 14 Desember 2024   20:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Untuk mengatasi minimnya pemahaman dan dukungan dari lingkungan, perlu adanya edukasi yang lebih intensif kepada seluruh pihak terkait, seperti orang tua, guru, dan pihak sekolah. Sekolah bisa mengadakan seminar atau workshop tentang pentingnya kesehatan mental, yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Dengan demikian, pemahaman terhadap peran Guru BK dan pentingnya dukungan emosional bagi siswa dapat meningkat, dan dukungan dari lingkungan akan lebih maksimal.

  • Peningkatan Akses ke Sumber Daya

Keterbatasan sumber daya dapat diatasi dengan memberikan akses yang lebih besar kepada Guru BK untuk mengikuti pelatihan lanjutan dan seminar yang berkaitan dengan konseling dan kesehatan mental. Selain itu, penting bagi sekolah atau lembaga pendidikan untuk menyediakan alat bantu konseling yang memadai, seperti buku-buku, modul pelatihan, dan materi yang relevan dengan perkembangan kesehatan mental.

Kesimpulan

Kesehatan mental siswa adalah fondasi penting bagi keberhasilan akademik dan perkembangan pribadi mereka. Guru BK memegang peran strategis sebagai garda depan dalam mendeteksi, mencegah, dan menangani isu-isu kesehatan mental melalui konseling perorangan, kelompok, dan kolaborasi dengan pihak sekolah serta orang tua. Namun, tantangan seperti minimnya pemahaman, beban kerja yang tinggi, dan keterbatasan sumber daya kerap menghambat optimalisasi peran mereka. Untuk itu, diperlukan edukasi, pengelolaan tugas yang lebih baik, serta peningkatan akses terhadap sumber daya agar guru BK dapat berperan lebih efektif dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan peduli terhadap kesehatan mental siswa.

                                             DAFTAR PUSTAKA 

Afifah, N., & Nasution, F. (2023). Peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam Mengembangkan Kepercayaan Diri dan Kesejahteraan (Well Being) Siswa. Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 368-380.

Fakhriyani, D. V. (2019). Kesehatan mental. Pamekasan: duta media publishing, 11-13.

Utami, N. W., & Radjah, C. L. (2023). Peningkatan Kemampuan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Memahami Kesehatan Mental Siswa. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 6(2), 81-87.

Winei, A. A. D., Ekowati, E., Setiawan, A., Jenuri, J., Weraman, P., & Zulfikhar, R. (2023). Dampak Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar dan Kesehatan Mental Siswa. Journal on Education, 6(1), 317-327.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun