Males Nyoblos Tapi Pengen Dicoblos. Jika mendengar kalimat seperti itu apa yang ada dipikiran sobat? Ya, seluruh warga Jawa Tengah (Jateng) yang sudah memiliki hak pilih pada Minggu,26/5/2013 berbondong-bondong menuju ke TPS untuk nyoblos calon gubernur pilihan mereka. Tapi tahukah sobat jika persentase warga yang memiliki hak pilih untuk nyoblos tetapi tidak melakukan pencoblosan sangat banyak? Ini terjadi khususnya di daerah pedesaan yang memang kebanyakan warganya merantau ke kota-kota besar. Anehnya warga pedesaan ini jika ada tetangganya sedang hajatan maka semua yang ada di perantauan pulang. Tetapi kenapa justru ketika ada pemilukada yang akan menentukan nasib mereka 5 tahun ke depan mereka enggan pulang? Tentu saja mereka punya alasan masing-masing. Ada yang katanya tidak kenal dengan calonnya, ada yang bilang nyoblos ora nyoblos ngamplah (nyoblos atau tidak nyoblos sia-sia), bahkan ada yang bilang wong nyoblos ora dikei duit (kalau nyoblos tidak dikasih duit), dan masih banyak alasan-alasan lain. Tapi di sini saya hanya akan sedikit menggaris bawahi: Ibarat kata MALES NYOBLOS TAPI PENGEN DICOBLOS. Masyarakat banyak yang malas nyoblos, tapi semua calon pengen dicoblos. Perlu diketahui sebagai contoh di TPS 7 desa Tambakmerang kecamatan Girimarto Wonogiri, dari 545 DPT hanya 266 warga yang menggunakan hak pilihnya. Jadi tidak ada 50% yang menggunakan hak pilihnya. Dan menurut sumber dari beberapa daerah yang lain (wilayah desa) juga mempunyai fenomena yang sama. Baca Juga Trans 7 Tertarik dengan X Factor Indonesia SILAHKAN KLIK DI SINI Terima kasih semoga bermanfaat. Salam fensas (^^,).. Oya jangan lupa kunjungi blog saya di www.fendysastra.blogspot.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI