[caption id="attachment_213836" align="alignnone" width="600" caption="Kopi Gajah Thailand"][/caption]
Kopi Baru Termahal
Bagi para pecinta kopi tentunya sudah pernah merasakan kopi luwak yang konon katanya kopi termahal di dunia dan asalnya dari Indonesia tercinta kita ini. Tapi, sebuah Hotel Anantara di Chiang Rai, Thailand mengembangkan jenis kopi baru yang juga diproses dari kotoran hewan, yakni gajah. Kopi dari kotoran gajah ini disebut Black Ivory, yang harganya lebih mahal dari kopi luwak. Gajah-gajah yang mereka pelihara di belakang resor tersebut diberi makanan berupa buah kopi untuk memurnikan biji-biji kopi. Biji-biji tersebut keluar dari bersama kotoran gajah.
Sebuah penelitian menunjukkan selama proses pencernaan, enzim gajah memecah protein kopi. Protein merupakan salah satu faktor utama dari cita rasa pahit. Karenanya pemecahan protein mengurangi rasa pahit itu sendiri ungkap Anantara Golden Triangle dalam rilisnya. Mereka membandrol kopi kotoran gajah 1.100 dolar AS (sekitar sepuluh juta rupiah) per kilogramnya. Sementara secangkir kopi kotoran gajah dihargai 50 dolar AS(sekitar Rp 480.250). Sedangkan kopi kotoran luwak dijual sekitar 500-600 dolar AS (sekitar Rp 4,8-5,7 juta) per kilogramnya. Sementara secangkir kopi kotoran luwak dihargai 30 dolar AS (sekitar Rp 288.150). Tapi di Inggris, secangkir kopi luwak dijual satu juta rupiah.
Dikutip dari situs CNNGo,  kopi ini disuguhkan kepada wisatawan yang menginap di Anantara Golden Triangle Resort, Chiang Rai, Thailand. Dengan harga yang tidak tanggung – tanggung ini diperkirakan kopi Black Ivory bisa jadi kopi termahal di dunia. Untuk sementara ini, Black Ivory bisa didapat di 4 resor milik Anantara di Maladewa. Selain itu, wisatawan juga bisa mencicipinya di tempat pembuatannya yakni Anantara's Golden Triangle Asian Elephant Foundation (GTAEF). Yayasan yang masuk ke area Anantara Golden Triangle Resort ini merupakan pusat konservasi gajah Thailand. 8 Persen hasil penjualan Black Ivory dialokasikan untuk GTAEF.
Dalam rilis Anantara yang ditulis CNNGo, proses pembuatan Black Ivory dimulai dari kebun kopi Arabica di Chiang Rai. Perkebunan kopi ini terletak di ketinggian 1.500 mdpl. Disana gajah-gajah akan diberi makan buah kopi yang berwarna merah. Kemudian kotoran gajah tersebut diambil manual oleh manusia.
Banyak yang mempertanyakan bagaimana kelangsungan hidup si gajah – gajah tersebut karena setiap hari diberi makan buah kopi. Untuk hal ini, Direktur Anantara, John Roberts malah mengatakan di blognya, "Bukankah nggak enak kalau pagi-pagi belum minum kopi. Gajah juga sebal kalau pagi-pagi tidak makan kopi."
Sebenarnya, selain gajah dan luwak masih ada beberapa binatang yang juga menkonsumsi kopi dan menghasilnya kotoran biji kopi yang bisa dijadikan minuman. Diantaranya ada biji kopi dari kotoran rusa dan bahkan ada biji kopi yang diproses oleh beberapa jenis kelelawar. Dan baru – baru ini ada pengusaha China yang mengumumkan bahwa ia berencana menjual teh hijau organik yang dihasilkan dari kotoran panda dengan harga 200 dolar AS secangkir.
Wah kayaknya kita sebagai bangsa Indonesia yang terkenal akan kenikmatan kopi luwaknya  harus mencoba nih bagaimana citarasa dari kopi – kopi itu. Apa lagi kopi gajah yang kabarnya saat ini menduduki peringkat pertama untuk masalah harga. Yah semoga aja gajah – gajah ini semua bisa lancar BAB, soalnya kalau kebanyakan mengkonsumsi kopi bisa mengakibatkan susah BAB. Repot juga kalo gajahnya ngga  bisa BAB.
Mari siapkan uang dan jalan – jalan ke Thailand buat ngerasain kopi unik ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H