Mohon tunggu...
Fendy mardycho
Fendy mardycho Mohon Tunggu... Security - Satpam

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jiwa raga untuk tanah air

22 Desember 2024   22:09 Diperbarui: 22 Desember 2024   22:09 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari kecil aku di ukir dan di bentuk dari seorang ayah dan kakek dan di timang dari seorang ibu semasa kecilku...

Lepas balita AQ di bentuk dan di dengarkan sebuah cerita kebangsaan.ini bukan soal jam selalu tanpa perubahan .aku dewasa  juga inginkan mimpi terbaik yaitu menunjukan mimpi dari kakek tergapai ...memburu penghianat dari cerita kebangsaan tapi entahlah isi surat itu benar adanya atau tidak.saya tetap mencarinya sampai Ahir hayat ini sebagai pengabdian terbesar dari sebuah penantian.

Sesuatu saat cah koe ISO netepi kewajiban ya kue mukur mburu penghianatan.bangsa koe kue ws lewih Seko seorang perjurit Ra sah adoh 2 Goli Kono golet2 tak tuduhna jenenge emut ono ngesuk nganti tekan dewasa.

Dari hal itu saya  berusaha bekerja untuk menajamkan pola pikir dan membentuk cinta tanah air namun apa daya .sampai saat ini aku belum menemukan apa yang di titipkan kepadaku.

Sungguh mulia engkau dalam hayalan ku .seperti kau terlalu dalam sebuah penghianatan yang rindu akan kemakmuran bayak orang .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun