Mohon tunggu...
fendyhermansyah saputra
fendyhermansyah saputra Mohon Tunggu... -

tiada dusta diantara kita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rantau Empat Tahun di Negeri "Upin-Ipin", Pulang dalam Peti Jenazah

2 Desember 2010   12:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:05 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JOMBANG - Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jombang, Zulaikah, 45, warga Desa Badas Kecamatan Sumobito, tiba di kediamannya, Selasa (30/11) malam. Keluarga menyambut jenazah perempuan beranak dua itu dengan hujan tangis. Warga sekitar pun berduka atas kematian salah satu warganya tersebut. "Pahlawan devisa" itu tewas di negara jiran, Malaysia.
Kepastian kedatangan jenazah Zulaikah, pertama kali diterima keluarga dari rekan sesama TKI di Malaysia, Sabar. Kabar tersebut diterima Roisatul Ainiyah, 38, adik korban. Ia dihubungi melalui telepon terkait rencana kedatangan jenazah. "
Jenazah yang dikirim melalui angkutan udara, tiba di bandara Juanda, Selasa sore. Selanjutnya, dengan jalan darat, jenazah menuju Jombang diangkut dengan ambulans. Sekitar pukul 22.00, jenazah tiba di rumah duka. Hujan tangis keluarga menyeruak ketika peti jenazah Zulaikah keluar dari mobil jenazah.
Sabar kos ditempat sabar, tempat kerja tak tahu, yang mengirim ilegal, juragan tempat di bekerja ke Roistul Ainiyah. lewat telpon. Keesokan paginya, sekitar pukul 09.00, jenazah korban diusung untuk dimakamkan ke TPU (Tempat Pemakaman Umum) desa setempat. Saat berada di lokasi pemakaman, kedua orang tua korban, yakni Syahid, 66, dan Shalihati, 63, semakin terpukul.“Zualikah sudah bekerja di Malaysia selama empat tahun,” ungkap Shalihati.
Zulaikah pergi ke Malaysia untuk membantu perekonomian keluarga. Pihak keluarga tak ada yang mengetahui PJTKI (Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia) yang menyalurkan Zulaikah. Diduga, ia pergi ke merantau secara ilegal. Di negeri jiran, korban bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Kabar kematian Zulaikah diterima pihak keluarga dari Sabar, tetangga korban yang berada di Malaysia. Diduga, korban meninggal akibat penyakit liver. Ketika meninggal perutnya membesar dan matanya berwarna kekuningan. Korban meninggal pada Sabtu (27/11) lalu. Pihak keluarga tak memperoleh surat keterangan hasil visum. Sebelum diterbangkan ke Desa Badas,  jenazah Zulaikah di otopsi di Hospital Serdang Nomor 503 Syekyen 4, Bandar Baru, Bangkajang, Selangor Darul Eksan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun