Konsumsi BPA dapat mengaktifasi metabolisme estrogen di dalam tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan disrupsi hormon pada tubuh makhluk hidup. Di dalam buku “Boys a drift” karya dr. Leonard Sax, dituliskan efek BPA pada populasi ikan di Sungai Potomac, Washington DC. Populasi ikan yang diteliti di tujuh daerah yang berbeda mengalami anomali di dalam perkembangan organ-organ seksualnya. Delapan puluh persen ikan jantan yang diteliti menghasilkan telur, bukan sperma. Dapat kita bayangkan efek yang ditimbulkan pada tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya.
Merubah Perilaku Konsumsi Masyarakat
Sudah terlalu lama kita tidak peduli akan “ecological footprint” yang ditorehkan di muka bumi. Membuang sampah sembarangan menjadi norma yang wajar. Penggunaan mobil-mobil dengan volume mesin besar dan boros energi menjadi bukti sukses dan sorotan prestise. Konsumsi apa saja tanpa memikirkan efek jangka panjang menjadi pola pikir yang “mainstream”.
Sebuah penelitian yang dimuat di American Journal of Preventive Medicine pada tahun 1998 menyatakan bahwa perilaku masyarakat dapat diubah melalui peraturan-peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah. Selain dari itu, penelitian lain melaporkan bahwa pemberian motivasi kepada masyarakat untuk “lebih peduli” dan berkontribusi langsung kepada perbaikan akan berimbas positif kepada mentalitas masyarakat tersebut, khususnya dalam hal tindakan-tindakan yang sejenis. Dalam hal ini, segala sesuatu yang berkaitan dengan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Dengan pemberlakuan aturan baru di dalam penggunaan kantung plastik ini, mau tidak mau masyarakat selalu diingatkan dan dididik untuk berpikir ulang mengenai pola konsumsi yang telah selama ini biasa dijalani. Tema “go green” dan gaya hidup yang ramah lingkungan diharapkan tidak hanya sekedar menjadi jargon saja, namun mampu diimplementasikan dan menjadi kebiasaan baru. Dan terbukti, belum genap satu bulan peraturan ini diberlakukan, banyak yang telah melaporkan pengurangan konsumsi kantung plastik secara signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H