Mohon tunggu...
Fendi Sofyan Arifudin
Fendi Sofyan Arifudin Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Biologi di Universitas Indonesia

Mahasiswa Biologi di Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Biota Laut, Penyu Belimbing, Si Penjelajah Samudra yang Kini Kian Langka

15 Desember 2018   13:11 Diperbarui: 16 Desember 2018   10:28 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) merupakan spesies penyu terbesar yang masih hidup. Selama masa hidupnya, penyu selalu menempuh perjalanan dilautan hingga beribu-ribu kilometer untuk bermigrasi. Maka tak heran jika penyu dikenal dengan sebutan Penjelajah Samudra

Dalam siklus hidupnya sebelum menetas atau saat masih di cangkang telur, penyu akan berkomunikasi dengan penyu lainnya dengan bersuara. Pada saat menjadi tukik atau 'bayi penyu', mereka akan melakukan perjalanan di laut sepanjang umurnya, lebih kurang 50 tahun. Pada masa dewasa tersebut, penyu selalu berada di perairan laut hingga ia bertemu pasangannya dan kawin.

Setelah tiba saatnya bertelur, penyu belimbing betina akan mendarat di pantai untuk membuat sarang dan bertelur. Penyu belimbing betina dapat bertelur empat sampai lima kali per musim, setiap kali sebanyak 60 sampai 129 telur. Selanjutnya penyu akan kembali mengembara ke laut hingga musim kawin tiba. Periode pertumbuhan penyu hingga dewasa pada masa pengembaraan ini dikenal sebagai "waktu yang hilang.

Penyu belimbing menyebar sangat luas di dunia. Hewan ini dapat dijumpai di perairan tropis, subtropis, dan infratropis di Samudra Pasifik, Hindia, hingga Atlantik. Populasi paling besar terdapat di seluruh perairan tropis Indo-Australia. Penyu belimbing juga dilaporkan terlihat di hingga di wilayah utara, Alaska hingga di kawasan selatan di Tanjung Harapan, Afrika.

Kini penyu belimbing tengah menghadapi kepunahannya. Menurut data wwf.or.id. terjadi penurunan yang sangat cepat selama 20 tahun terakhir

Dikutip dari WWF Magazine (2016), ada empat peranan penting penyu bagi kehidupan. Pertama, menjaga keseimbangan ekosistem di lautan; kedua, meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor perikanan; ketiga, menjaga kesehatan karang; dan keempat, penyu dan habitatnya menjadi sarana bagi peningkatan ilmu pengetahuan manusia melalui penelitian.

Ancaman terbesar bagi penyu adalah perilaku manusia, selain predator seperti babi, biawak, elang, hiu dan kondisi lingkungan yang sangat mempengaruhi, seperti suhu pasir yang tinggi dan air pasang. Penggunaan alat kerja nelayan juga dapat mengancam kelangsungan hidup dan populasi penyu seperti penggunaan kail pancing yang tertelan penyu dan tersangkut jaring nelayan. Mirisnya lagi, fakta membuktikan bahwa sampah plastik banyak menyebabkan kematian pada penyu yang tidak sengaja mengonsumsi sampah plastik.

Sebagai informasi, penyu berstatus spesies terancam (Endangered) berdasarkan IUCN Redlist. Lalu bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk melindungi mereka? Pertama dengan menghindari konsumsi ataupun produk yang menggunakan bagian tubuh penyu dan kedua menjaga kebersihan dan ketenangan pantai peneluran dan tidak melakukan interaksi langsung dengan penyu. Kita juga dapat bergabung dengan instansi atau organisasi yang berkecimpung dalam program perlindungan dan konservasi penyu.

Daftar Acuan

Ali, M, S., dan Maslim. 2013. Daya Tetas Telur Penyu Belimbing (Dermochelis coriacea) Hasil Pemasaran Masyarakat Di Kawasan Pantai Lampuuk Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Universitas Syiah Kuala, Aceh. 

Ario, R., Wibowo, E., Pratikto, I., dan Fajar, S. 2016. Pelestarian Habitat Penyu Dari Ancaman Kepunahan Di Turtle Conservation And Education Center (TCEC), Bali. Universitas Diponegoro, Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun