Mohon tunggu...
Fendi Kurniawan
Fendi Kurniawan Mohon Tunggu... -

mencoba mengabarkan apa yang bisa dikabarkan. Mudah - mudahan ada manfaat untuk kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Kang Ozon & Iwan Fals :: Inikah yang Disebut Fanatik????

4 Oktober 2011   02:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tak tahu kang Ozon?. Penggemar Iwan Fals kebanyakan sudah tidak asing dengan nama ini. Meski tidak mengenal dekat, paling tidak mereka akrab dengan sosoknya. Lelaki asal Bandung ini hampir setiap bulan menyambangi desa Leuwinanggung – Depok untuk menyaksikan konser bulanan Iwan Fals di Panggung Kita. Sosok Ozon mudah dikenali karena hampir seluruh tubuhnya dihiasi tato gambar wajah Iwan Fals. Jika penonton lain seperti berlomba menggunakan kaos dengan gambar Iwan Fals, Ozon tinggal membuka bajunya maka nampaklah berbagai gambar wajah Iwan Fals yang ditato di tubuhnya. Iwanfalsmania.blogspot.com sempat berbincang-bincang dengan bapak 4 puteri ini saat konser bulanan Iwan Fals pada pertengahan Nopember 2009. Ozon yang bernama asli Muhammad Sodikin ini lahir 41 tahun yang lalu. Ikhwal nama Ozon ia dapatkan pada tahun 2000 ketika diadakan silaturahmi antara Oi Bandung dengan Iwan Fals di daerah Rancaupus Bandung. Awalnya ia memakai nama Dezon alias Dede Joni yang merupakan panggilannya dari kecil. Cuma ketika Iwan Fals memanggilnya dengan sebutan “Zon”, maka sampai sekarang nama Dezon ia ganti menjadi Ozon. Tahun 1982, ketika duduk di bangku SMP, Ozon mulai menyukai lagu – lagu Iwan Fals. Namun pertama kali bertatap muka langsung dengan Iwan Fals terjadi pada bulan April 1999 di Leuwinanggung. Memang butuh rentang waktu yang sangat panjang untuk mewujudkan impiannya itu. Momen terindah dari sekian banyak perjumpaannya dengan Iwan Fals adalah ketika pada acara Munas Oi di Kediri awal November 2009. Ia menghabiskan sepanjang malam mengobrol dengan idolanya tersebut. Iwan Fals pun mengenal dengan baik kang Ozon. Bulan Mei 2009 ketika tour TVS keliling Jawa Barat tiba di Bandung, Iwan Fals dan crew bahkan sempat bertandang ke rumah Ozon di daerah Moch.Toha Bandung. Kontan kehadiran Iwan Fals di rumahnya membuat geger para tetangganya. Mengenai tato di tubuhnya, bermula pada tahun 2006 dari satu gambar tato di lengan kirinya tapi gagal dan akhirnya ia hapus. Lalu ketika ada temannya yang bernama Willy Cikal menyanggupi untuk mentato tubuh Ozon, maka ia merelakan tubuhnya menjadi ajang kanvas hidup. Walau awalnya mendapat tentangan dari keluarganya, tapi kini tak kurang sudah 28 gambar wajah Iwan Fals bersemayam ditubuhnya. Ia takkan berhenti mentato tubuhnya hingga genap berjumlah 61 gambar wajah Iwan. Ketika ditanya mengapa harus 61 gambar?. Ozon menjawab dengan enteng, “biar sama dengan tahun kelahirannya Iwan Fals..”. Dari ratusan lagu Iwan Fals, Ozon yang mempunyai usaha menjual merchandise Iwan Fals ini sangat menyukai lagu Untuk Bram dari album Cikal. Sedang untuk lagu yang tidak disenanginya adalah lagu Mabuk Cinta yang terdapat di album 50:50. Ozon yang sekarang menjabat ketua Oi Bandung Raya ini mempunyai harapan kepada Iwan Fals yaitu agar Iwan terus berkarya mewarnai Indonesia yang mulai hilang ke-Indonesia-annya. Diantara berjuta fans Iwan Fals tentu masih banyak orang seperti Ozon yang mengekspresikan kekagumannya terhadap sang idola dengan berbagai cara. Orang-orang seperti Ozon ini membuktikan begitu dahsyat pengaruh lagu-lagu Iwan Fals dalam kehidupan mereka. Bagaimanapun keberadaan penggemar seperti ini telah memberi warna tersendiri dalam perjalanan musik Iwan Fals, dan merekalah salah satu unsur yang membuat nama Iwan Fals semakin besar. Salut ! (obrolan Ozon dengan Fendi Kurniawan, dipost oleh Syafiq Baktir untuk iwanfalsmania.blogspot.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun