Mohon tunggu...
Fendika Damar
Fendika Damar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bola

Saatnya Revitalisasi Pondasi Sepakbola Indonesia

21 Juni 2015   10:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:42 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terlepas Sanksi FIFA terhadap Sepakbola Indonesia yang mungkin banyak menimbukan multiplier effect dan prokontra terhadap kondisi persepakbolaan Indonesia, kita harus menerima keputusan ini dengan kepala tegak dan mereaksi hal ini dengan penuh kedewasaan dan kebijaksanaan. Dengan kondisi seperti ini saatnya memperbaiki dari hal yang paling dasar / membenahkan pondasi dalam sepakbola Indonesia yaitu merevitalisasi Pembinaan Usia dini dan Muda. Karena sejatinya bibit muda dalam sepakbola adalah aset paling berharga dalam keberlanjutan sepakbola di negeri ini.

Menurut saya, pembinaan usia muda di Indonesia Masih sangat tertinggal jauh bila dibandingkan dengan Brazil, Jerman, bahkan Thailand. Saya sadar bahwa para Pemain  Indonesia tidak bisa bermain seindah Brazil dan Spanyol dan tidak bisa semilitan penuh karakter seperti Jerman, tapi Hal pertama yang harus kita ketahui Bahwa Indonesia Bisaa Menjadi Pemain yang sesuai dengan karakteristik Bangsa Indonediaa yang sangat beraneka ragam. Hal pertama itulah yang harus dibuat Indonesia untuk program pembinaan usia dini yang disusun berdasarkan karakter bangsa.Kemudian para Pelatih dan jajarannya harus serius dalam pembinaan usia muda ini, jangan hanya sekedar melatih untuk mencukupi kebutuhan hidupnya tanpa memperhatikan kondisi para pemaain dan tidak mampu mengoptimakan skill/kemampuan yang dimiliki pemain. Artinya Pelatih disini juga harus dapat menanamkan filosofi sepakbola yang sesuai dengan karakter para pemain dan membuat program dan metode latihan yang konsisten dan berkelanjutan dengan standar yang tinggi dalam prosesnya.

Ketika pemain muda dapat dianalogikan sebagai investasi dimasa yang akan datang namun jika melihat sepakbola Indonesia saat ini permasalahan muncul dimana terletak pada stok pemain berkualitas /berlabel bintang dan juga minimnya minutesplay para pemain muda di Indonesia. Artinya sudah saatnya para pemain muda diberi ruang dan perhatian lebih dalam sepakbola guna mengembangkan skill dan meningkatkan jam terbang mereka. Setali tiga uang ketika kita berani menggelontorkan uang yang cukup besar dalam pembinaan usia muda guna memetik hasil yang diharapan dimasa yang akan datang maka mungkin akan bangkit nya sepakbola Indonesia ini ketika dalam proses nya berjalan dengan baik sesuai rencana yang dibuat.

Setelah membangun karakter dan filosofi sepabola yang sesuai dengan karakter para pemain, guna menjaga dan meningkatkan performa dan skill para pemain muda, Indonesia harus selektif dalam menentukan pelatih dan jajarannya karena para pelatih yang dipilih harus profesional dan memiliki lisensi yang cukup baik agar dalam meracik sebuah tim dengan standar mutu yang tinggi yang dimana dapat memadukan kelebihan dan kekurangan para pemain menjadi kekuatan yang utuh dalam sebuah team. Para pelatih juga dalam latihan harus bisa menjaga kondisi fisik, mental dan psikologis para pemain, agar para pemain tidak merasa jenuh dan terus bersemangat dalam latihan guna meningkatkan skill mereka. Yang terakhir mungkin adalah membangun sarana dan prasarana yang layak/berstandar internasional guna memuluskan program pembinaan usia muda tersebut. Manajemen dari akademi/SSB pun disini harus dapat memenuhi hak dari para pemain dan pelatih agar mereka bersemangat dan mendapatkan feedback yang setimbal dengan waktu dan tenaga yang telah diluangkan mereka.

Mungkin itu menurut saya beberapa solusi dalam merevitalisasi pembinaan usia muda di Indonesia, ketika kita serius dalam pembinaan usia muda ini, maka kita akan mendapat hasil yang positif dimasa yang akan datang. Karena sejatinya proses tidak mengkhianati hasil. Sudah saatnya ketika nanti Indonesia bebas dari sanksi Maka terbanglah setinggi-tingginya Garuda ku.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun