Mohon tunggu...
Fendika Damar
Fendika Damar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Polemik Buruh dan Makin Membumi-nya Kapitalisme

1 Mei 2015   11:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:29 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei dijadikan para buruh untuk menyampaikan aspirasinya.hal ini dilakukan guna untuk memperbaiki status sosial agar para perusahaan dapat membayar upah yang sesuai dengan jam kerjanya dan sesuai dengan tenaga,pikiran dan waktu yang diluangkan .Ditambah masih banyak nya kaum buruh yang diberlakukan tidak selayaknya manusia ketika bekerja.Semua itu terjadi karena makin membumi nya Kapitalisme Di Indonesia . selama kapitalisme menjadi sistem utama dalam kehidupan masyarakat dunia, selama itu pula buruh akan selalu dalam posisi yang tertindas. Sebab, kapitalisme layaknya drakula yang penghisap darah orang lain. Tingkat upah yang rendah dan ketiadaan jaminan sosial merupakan wujud eksploitasi mendasar bagi buruh di dalam kapitalisme. Wujud eksploitasi paling klasik di dalam sistem ini berjalan dalam bentuk penekanan serendah-rendahnya biaya yang harus dibayarkan kepada buruh. Buruh tidak akan pernah lepas dari the depths of misery trap (jebakan jurang kenistaan) selama mereka berada dalam sistem tersebut. Akhirnya buruh hanya menjadi sapi perahan seperti rakyat lainnya. Hidup sengsara di bawah naungan Kapitalisme.

Buruh dan kapitalisme nampaknya menjadi warna warni dunia dari semenjak dulu.Bagaimana tidak Mayoritas buruh Dalam praktek kapitalisme biaya hidup mereka dibayar si kapitalis dengan upah yang berada dibawah harga biaya hidup si buruh sehari-hari. Artinya, sebagian dari harga biaya hidup tersebut diambil oleh si kapitalis dari sektor pengupahan atas dasar peraturan perundang-undangan tentang upah minimum. Dengan kata lain, upah minimum tidak sama dengan biaya hidup. Nilai yang diambil si kapitalis dari upah seharusnya, itu merupakan nilai riba atau pemerasan tingkat pertama atas kaum pekerja. Sedangkan pengambilan hak buruh atas keuntungan dan penguasaan atas alat-alat produksi merupakan pemerasan atau riba tingkat ke-2 dan ke-3. Dari sudut pandangan inilah kapitalisme itu dalam kesehariannya melakukan penumpukan kekayaan yang bersifat riba atau exploitation(exploitasong) d’lhome(lom) par’lhome (penghisapan manusia terhadap manusia lainnya).Sehingga selama makin membuminya kapitalisme maka semakin sulit buruh untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.Karena Buruh Di posisikan seperti budak yang terus dieksploitasi guna mencapai tujuan para kapitalis tersebut.

Masalah perbudakan ,pengeksploitasian ,dan upah ini akan selalu ada selama hubungan yang terjalin antara buruh dan majikan dibangun berdasarkan kapitalisme . Sehingga kesejahteraan dan sosialisme itu mustahil didapatkan.hal ini memaksa mereka mau tidak mau diperbudak demi mendapatkan biaya hidup dan merekapun tidak bisa berbuat banyak. karena tidak ada yang memberikan jaminan kesejahteraaan kepada mereka .Sudah saat nya Kita Melawan Kapitalisme Yang makin membumi dan tidak pernah tidur ini dari segala sisi Secara bottom up dan top down guna Kesejahteraan para Buruh .Karena Kapitalisme terbukti tidak mensejahterakan buruh .sudah saatnya kita berjuang untuk merebut semua kekayaan ini dari tangan kapitalis dan menggunakannya untuk kesejahteraan Buruh sesuai Porsi kita masing –masing .Sudah saat nya Buruh mendapatkan penghidupan yang layak karena Buruh Bukan robot dan manusia yang terus ditindas oleh sistem sudah saat nya buruh sejahtera .

Pada hari May Day ini, berbanggalah wahai buruh! Jadikan 1 Mei milikmu! Namun jangan kita berhenti di sini saja. Esok haripun harus jadi milik kita juga, dan lusa juga, dan sampai akhir sejarah, semua harus jadi milik kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun