.
Selain diri sendiri, peran penting penjaga lingkungan yang paling kecil adalah keluarga. Dibutuhkan keluarga yang mau paham dan peduli untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Kebiasaan atau budaya keluarga yang baik akan membentuk karakter yang baik pula untuk alam semesta.
Ditengah perkembangan globalisasi yang semakin deras arus teknologi digital, mendidik buah hati tidak lah mudah untuk tetap mawas terhadap lingkungan sekitar. Walau tidak secara langsung memantau setiap hari keseharian anak, tapi hal-hal kecil yang berdampak pada berubahan perilaku sering kali bisa mengingatkan buah hati untuk terus menjaga lingkungan.
..
Saat ke sekolah, selalu disiapkan air minum putih yang dingin karena dia suka minuman dingin. Dari pada jajan air botolan/plastikan. Selain thumbler, kotak makanan untuk dibawa sekolah selalu dibawakan tanpa menggunakan plastik. Diajarkan untuk tidak membuang sampah pada tempatnya apalagi di kali atau sungai.
Di rumah pun demikian, anak diajarkan untuk membawa goodybag pada saat ke belanja. Pemilihan barang pun demikian, diajarkan untuk memilih barang yang ramah lingkungan. Menggunakan barang yang mudah didaurulang seperti terbuat dari kertas. Pemahaman akan barang yang bisa diisi ulang dan didaur ulang menjadi penting bagi anak-anak supaya kedepannya bisa terbiasa.
Selain tentang pemilihan barang, perlu juga dididik untuk pembuangan yang tepat barang-barang yang sudah tidak disukai atau digunakan. Barang yang tidak disukai tapi masih bagus bisa diberikan kepada yang membutuhkan seperti mainan boneka. Kain yang sudah tidak digunakan karena sobek, selama masih bisa dijahit supaya bisa digunakan kembali. Barang elektronik yang masih bisa dikanibalisme, bisa disimpan gudang atau dijual. Barang yang masih bisa didaur ulang seperti botol atau kertas karton, biasanya disisihkan untuk ditimbang di Bank Sampah. Sementara barang benar-benar rusak baru dibuang ke tempat sampah.Â
...
Sampah sayuran seperti batang bayam, kulit wortel dan lainnya bisa ditampung dengan membuat cekungan tanah di pekarangan dalam rumah. Pembuangan alami tersebut nantinya bisa diurai selama 3 hari sampai dengan satu bulan menjadi tanah. Jika sudah penuh bisa ditutup dengan tanah kemudian menggali lagi disampingnya. Sebelum ditutup perlu pengawasan supaya tidak tercampur dengan sampah lain.Â