Mohon tunggu...
fendi aloysius
fendi aloysius Mohon Tunggu... Desainer - penulis

penulis yang berdomisili di DKI Jkt

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sayang, Banyak Sekali Rumah di Tanah Air yang Belum Ada Bel Pintunya

25 Desember 2019   12:29 Diperbarui: 25 Desember 2019   14:22 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bel pintu yang pada dasarnya merupakan penghubung antara pemilik atau penghuni rumah yang sedang berada di dalam rumah dengan warga dari luar rumah yang datang ingin berkunjung atau sekadar bersilahturahmi ini memiliki sejarah yang luar biasa panjang. 

Dulu sebelum ada bel, orang-orang harus berteriak-teriak dari luar atau mengetuk pintu gerbang atau menggedor-gedornya hingga dapat terdengar ke dalam rumah. Kalau di halaman rumah, ada anjing banyak, tentunya ini memiliki nilai tambah, karena ketika digedor maka anjing akan menggonggong. 

Terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dan dilanjutkan oleh bel pintu yang merupakang lonceng yang digantung di depan pintu, lalu hingga sekarang muncul bel pintu listrik yang dengan dan tanpa kabel (wireless) bahkan dapat beroperasi hanya dengan menggunakan baterai saja.

Nah, sebenarnya siapa penemu bel pintu modern yang menggunakan listrik di dunia pertama kali yang banyak ditemukan sekarang ini dalam kehidupan kita sehari-hari dan kapan tepatnya? 

Sejarah mencatat bahwa bel pintu listrik ditemukan oleh Joseph Henry, seorang ilmuwan berkebangsaan Amerika Serikat pada tahun 1831. Jadi, selama hampir 200 tahun teknik daripada bel pintu listrik yang umum ditemukan sehari-hari di era milenium ini, sebenarnya tidak berubah atau mengalami perkembangan yang luar biasa, hingga akhirnya pada tahun 2013, seorang dari California yang bernama Jamie Siminoff dan kebetulan juga berkebangsaan Amerika Serikat, menemukan dan mempelopori bel pintu canggih yang terintegrasi dengan kamera cctv nya (built-in), yang dikenal dengan Doorbot. 

Dan dalam 5 tahun berikutnya, bel pintu Doorbot ini menjadi standar baru di Amerika Serikat karena diterima khalayak ramai dan terus mengalami perkembangan pesat hingga akhirnya diakuisisi oleh Amazon, perusahaan Internet terbesar di dunia, dan produk ini diganti namanya (rebranded) menjadi Amazon Ring Video Doorbell. Bahkan Google pun terinspirasi dan dengan segera mengeluarkan produk saingan bernama Google Nest Hello.

Jujur saja, siapa sih yang tidak mau memiliki bel pintu canggih yang terintegrasi dengan kamera mini dapat terkoneksi dengan jaringan wifi, sehingga jauh sebelum orang memencet bel pintu rumah kita, maka sistem deteksi kamera sudah secara otomatis akan mengirimkan gambarnya ke hape kita via wifi, dan juga kita tidak hanya dapat bercakap langsung dengan tamu kita, namun juga dapat melihat secara langsung dengan siapa dan bagaimana wajah tamu tersebut? 

Perlu dicatat bahwa produk ini memiliki harga sekitar ratusan dolar Amerika Serikat yang jika dirupiahkan maka cukup lumayan tinggi untuk masyarakat Indonesia pada umumnya.

Kalau kita keliling-keliling Indonesia atau keliling ibu kota saja, begitu pahit kenyataannya bahwa begitu banyak rumah ternyata tidak ada bel pintunya, dibanding dengan rumah-rumah di negara maju yang sejak lama banyak yang sudah menggunakan bel pintu listrik dan sebagian menggunakan bel pintu canggih berkamera. 

Mungkin sedikit dapat dibandingkan dengan mesin cuci front loading (bukaan depan) yang memiliki banyak keunggulan yang umumnya banyak ditemui di negara-nega maju, sedangkan di negara kita yang populer adalah mesin cuci 2 tabung yang bukaan atas. Tentunya faktor harga memainkan peran, dimana mesin cuci biasa 2 tabung harganya jauh lebih murah dan terjangkau oleh daya beli masyarakat kita.

Saya menduga bahwa mungkin ini bukan hanya karena faktor harga, tapi juga karena faktor budaya, sehingga banyak rumah di Jakarta misalnya sengaja tidak dipasang bel karena banyak orang isengnya yang sering main pencet bel, atau karena memang orang Indonesia lebih suka berteriak sapa memanggil penghuni rumah, atau di era digital ini semakin banyak yang memakai Whatsapp untuk mengebel ke dalam rumah pas orangnya sudah tepat di luar rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun