Mohon tunggu...
MUHAMMAD EFENDI
MUHAMMAD EFENDI Mohon Tunggu... Guru - Seorang biasa dalam kepakan sayap luar biasa

Semua tentang cerita, cerita tentang semua.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berlian dan Keringat

13 Oktober 2021   17:05 Diperbarui: 13 Oktober 2021   17:07 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada guru nya,

*Murid* : "jika memang benar para guru adalah orang orang pintar..!, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia,  pengusaha sukses dan orang orang kaya raya itu?

*Guru*, tersenyum bijaksana, dan menjawab: "Nah, anakku,

"Jika ada seseorang datang kepada mu membawa sebongkah berlian ditangan kanan nya dan se ember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : "ditangan kiri ku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kanan ku ini, tanpa keringat ini, tidak akan ada berlian, maka beli lah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"

"Apakah ada yang mau membeli keringat nya? "

*Murid*: "Tentu tidak."

*GURU* : "Orang hanya akan membeli berlian nya dan mengabaikan keringat nya.
Biarlah kami, para guru menjadi keringat itu, dan kalian lah yang seharusnya menjadi berlian nya. "

*Murid* : (menangis) ia memeluk guru nya dan berkata : "wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlas nya, kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kepintaran kami, setiap kilau permata kami, ada tetes keringat mu...

*Guru berkata*:
"Biarlah keringat itu menguap, menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi.

*UNTUK PARA GURU, KALIAN ADALAH SEORANG YANG TERLALU MULIA UNTUK DITIMBANG DENGAN URUSAN DUNIA.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun