Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, keterbatasan fasilitas pembelajaran di sekolah masih menjadi tantangan serius dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini sangat terasa di Desa Sungsang III, di mana MI Ar-Riyadh dan sekolah setempat menghadapi berbagai kendala, mulai dari minimnya sarana dan prasarana digital hingga keterbatasan akses terhadap sumber daya pembelajaran modern. sekolah setempat menghadapi berbagai kendala, mulai dari minimnya sarana dan prasarana digital hingga keterbatasan akses terhadap sumber daya pembelajaran modern.

Keterbatasan fasilitas ini tidak hanya berdampak pada kualitas pengajaran, tetapi juga mengurangi motivasi siswa untuk menggali ilmu pengetahuan secara mendalam. Di era digital, akses kepada teknologi dan media pembelajaran interaktif sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. Tanpa adanya fasilitas yang memadai, siswa di Desa Sungsang III berisiko tertinggal dalam persaingan pengetahuan dan keterampilan.
Oleh karena itu, diperlukan upaya inovatif yang melibatkan berbagai pihak. Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain:
1.Pengadaan Sarana Digital: Mengupayakan penyediaan perangkat teknologi seperti komputer, tablet, dan akses internet yang memadai di sekolah agar siswa dapat mengakses sumber belajar digital.
2.Pelatihan Guru: Mengadakan pelatihan intensif bagi guru untuk mengintegrasikan metode pembelajaran berbasis teknologi, sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi media digital dalam proses belajar mengajar.
3.Kemitraan dengan Pihak Swasta: Mendorong kerja sama dengan perusahaan teknologi dan lembaga swasta untuk mendonasikan perangkat atau membantu pengembangan infrastruktur digital di sekolah.
4.Inovasi Pembelajaran: Mengembangkan metode pembelajaran kreatif yang menggabungkan pendekatan tradisional dengan teknologi modern untuk menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menarik.
Melalui pendekatan terpadu tersebut, diharapkan keterbatasan fasilitas pembelajaran di Desa Sungsang III dapat diatasi, sehingga kualitas pendidikan di desa ini meningkat. Upaya ini tidak hanya akan membawa perubahan signifikan bagi para siswa, tetapi juga menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman.
Opini ini mencerminkan harapan agar perubahan positif dapat segera terjadi di Desa Sungsang III, menjadikan pendidikan sebagai pendorong utama dalam membangun masa depan yang lebih cerah dan kompetitif.