Mohon tunggu...
Femmy Lekahena
Femmy Lekahena Mohon Tunggu... Dosen - Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Longlife learner

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menilik Sisi Psikologis dari Perencanaan Karier

2 Agustus 2023   09:44 Diperbarui: 2 Agustus 2023   12:34 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau gede, mau jadi apa?

Itu sepenggal kalimat yang tak asing lagi di ingatan kita, lirik sebuah lagu di masa kecil, yang jika dimaknai lebih dalam ternyata tersirat sebuah proses panjang untuk akhirnya dapat bekerja sesuai dengan profesi yang diinginkan. Lalu, bekerja yang sesuai dengan keinginan atau yang sesuai dengan jurusan sudah menjadi prioritas ke-sekian, karena yang paling diutamakan adalah tetap bekerja. Sebenarnya, apakah tetap bisa atau masih idealkah kita bekerja sesuai dengan keinginan atau jurusan? Mari kita bahas.

Layaknya proses-proses lainnya, karir juga perlu direncanakan. Perencanaan yang matang mengenai karir harus dimulai sejak dini. Dengan dimulainya perencanaan karir sejak dini, maka seseorang dapat memetakan ke jurusan sekolah/ kuliah mana yang harus diambil atau karir apa yang harus dicari tahu lebih dalam. Kebingungan karir akan dimulai sejak seseorang tidak tahu jalan karir mana yang akan ditempuh, lalu mulai bekerja seadanya padahal memiliki kompetensi semampu-mampunya.

Paling tidak, ada 4 hal dalam psikologi, yang bisa dilakukan agar dapat merencanakan karir. Klise memang, tapi ini membantu kita untuk menentukan: Kalau gede, mau jadi apa?

  • Kenali diri sendiri. Hal ini meliputi bakat dan minat yang dimiliki. Coba semua hal yang kita bisa, akan membuat kita lebih mengenal hal-hal yang mungkin selama ini kita pikir belum bisa dilakukan. Gali potensi diri, temukan diri yang sebenar-benarnya, karena perkara bekerja adalah perkara cocok-tidaknya dirimu dengan perusahaan juga pekerjaan.
  • Eksplor karirmu. Cari tahu, bidang apa yang cocok dengan bakat dan minat kita. Cari info sebanyak-banyaknya supaya terbekali dengan berbagai informasi yang mendukung pengambilan keputusan karir: cocok atau tidak ya?
  • Identifikasi karirmu. Dari berbagai informasi yang sudah didapatkan dari mengeksplor karir, tentukan satu karir yang paling diminati. Kalau bingung harus memilih karir yang mana, pilihlah beberapa karir yang paling diminati yang kira-kira memiliki kesamaan terbanyak.
  • Lalu, kembangkan diri. Jika sudah tahu mau fokus ke bidang karir yang mana, kita perlu mempelajari apa saja yang menjadi persyaratan di beberapa perusahaan terkait bidang karir tersebut. Sesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan kita, kalau belum sesuai, maka ini adalah saat yang tepat untuk mengembangkan diri agar sesuai dengan persyaratan dari perusahaan tersebut.

Banyak orang berpikir, perencanaan karir hanya untuk mahasiswa yang baru lulus. Ternyata, sepanjang kehidupan kerja, kita membutuhkan perencanaan karir. Perubahan zaman membuat pekerjaan ikut berubah, rencanakan karirmu dengan tepat supaya bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman tapi tidak mengikuti arus perubahan itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun