Abstrack
Akuntansi syariah merupakan sistem akuntansi yang berlandaskan kepada
Al-Qur'an, Hadist, Ijma', dan Qiyas dan bertujuan untuk memastikan supaya
pencatatan transaksi keuangan tidak melanggar aturan islam.
SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA AKUNTANSI SYARIAH
Pada dasarnya akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang berlandaskan kepada prinsip-prinsip syariah Islam untuk mencatat, menggolongkan, dan mengikhtiarkan transaksi keuangan supaya transaksi keuangan tidak melanggar aturan-aturan Islam.
Sejarah lahirnya akuntansi syariah tentu saja tidak terlepas dari perkembangan agama Islam. Kewajiban mencatat transaksi non tunai sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah : 282 yang berbunyi "hai, orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskan dengan benar.Â
Janganlah penulis enggan menulisnya sebagaimana Allah mengajarkannya maka hendaklah ia menulis dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah tuhannya dan janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada utangnya." Hal ini mendorong seluruh umat Islam untuk mencatat dan membangun tradisi mencatat di kalangan umat muslim yang menjadi salah satu faktor pendorong kerja sama ketika zamannya.
Hal ini sekaligus menjadi sebuah bukti bahwa ilmu akuntansi sudah sangat lama dipraktekkan menggunakan nilai-nilai ajaran Islam, seperti istilah jurnal yang dahulu dikenal dengan nama jaridah, yakni buku catatan keuangan yang digunakan selama masa khalifah Islam. Ada pula istilah double entry yang ditulis oleh Luca Pacioli (bapak akuntansi dunia).
Begitu juga dengan kewajiban mengeluarkan zakat. Hal ini mendorong pemerintah pada saat itu untuk membuat laporan pertanggungjawaban periodik terhadap Baitul maal yang mereka kelola. Pada abad ke-7 Rosulullah SAW. mendirikan Baitul mall, yang difungsikan sebagai penyimpanan ketika adannya pembayaran wajib zakat dan usur ( pajak pertanian dari muslim).
Begitu juga dengan pengusaha - pengusaha musim pada saat itu, mereka mengklasifikasikan hartanya sesuai ketentuan zakat dan membayarkan zakatnya jika telah memenuhi ketentuan nisab dan haul. Rosulullah SAW. pada masa hidupnya juga telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk mengambil alih profesi akuntan atau pada saat itu dikenal dengan sebutan Hafazhatul amwal (pengawas keuangan)
Dalam hal ini menjelaskan bahwa Islam lebih dulu mengenal sistem akuntansi karena Al-Qur'an telah turun pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebih dulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada tahun 1494 M.
Secara filosofis, akuntansi syariah didasarkan pada paradigma dasar bahwa alam semesta diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa untuk kesejahteraan manusia, baik materiil maupun non materiil, baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini menjelaskan bahwa manusia diberi ilmu pengetahuan untuk berperilaku yang benar dan baik (menyejahterakan dunia dan kehidupan di akhirat kelak). (sumber: Akuntansi Syariah: Pengertian, Sejarah dan Prinsip - Deepublish Store.)
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARIAH DI INDONESIA