The Black Death yang Dilupakan

Sekarang kita semua sedang mengantisipasi penyakit Covid-19 yang sudah beredar di China, Wuhan dari 2019 akhir yang sekarang sudah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global. 

Bagi kita kaum muda, pastinya penyakit Covid-19 sudah tidak asing lagi. Namun, penyakit The Black Death terdengar sangat asing bagi kita semua. Padahal sebenarnya, penyakit The Black Death ini sangat mematikan di awal abad ke-20.  

The Black Death ini adalah salah satu wabah yang paling mengerikan yang dicatat oleh dunia karena telah menghancurkan 3 benua, yaitu benua Asia, Afrika, dan Eropa. 

Wabah ini bermula dari tikus yang ditinggali oleh kutu lalu dibawa dan menumpang hidup di kapal dagang. Nama The Black Death ini diambil dari gejala yang terjadi bila terdeteksi positif penyakit tersebut. 

Kulit mereka akan menghitam, di bagian jari tangan, jari kaki, atau ujung hidung. Kehitaman itu terjadi karena adanya jaringan yang mati didalam tubuh kita. The Black Death ini telah membunuh kurang lebih 50 juta orang di seluruh dunia dan mengurangi populasi Eropa sekitar 60 persen.

Sungguh menyeramkan bukan?

Penyakit The Black Death ini terjadi selama 7 tahun, pada tahun 1346-1353. Dan rupanya pada tahun tersebut, perdagangan dunia sedang berada di titik paling atas dan ekonomi negara sedang sangat baik. 

Karena perekonomuan yang sedang baik, penyebaran wabah The Black Death semakin cepat sehingga menelan puluhan juta jiwa. Untungnya, teknologi kedokteran pada zaman itu telah berhasil memberantas penyakit mematikan ini sehingga pada zaman sekarang sudah tidak lagi ditemukan penyakit The Black Death. 

Berita positifnya, bagi mereka yang bertahan dengan penyakit The Black Death telah membentuk imun tubuh yang semakin kuat sehingga lebih sulit terjangkiti oleh virus lainnya. 

Ini tercatat dalam sejarah kesehatan dan telah meninggalkan trauma yang dalam bagi seluruh dunia. Dan saya yakin, bila pada zaman itu penyakit yang mematikan ini dapat diatasi, lalu covid-19 akan segera diatasi sehingga tidak akan memakan korban lebih banyak lagi. Stay safe semuanya! Godbless.