Tantangan pada pembelajaran yang dibawakan oleh guru di sekolah salah satunya adalah keberagaman karakteristik peserta didik dalam satu kelas. Sering kali guru tidak menyadari hal tersebut karena menganggap keberagaman dalam satu kelas adalah suatu hal yang lumrah. Kebiasaan mengajar yang masih berpusat pada guru serta pembelajaran tidak mempertimbangkan kebutuhan dan latar belakang peserta didik menjadi penyebab peserta didik sulit untuk berkembang sesuai kodratnya masing-masing. Sebagai pendidik, tentu kita harus pelan-pelan meninggalkan kebiasaan mengajar yang tidak berpusat pada peserta didik dan beralih pada pemberian pengalaman belajar yang membutuhkan partisipasi aktif peserta didik serta mulai mempertimbangkan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar merupakan inovasi pendidikan terakhir di Indonesia. Dengan kurikulum merdeka, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat berkembang ke arah yang lebih baik dan mampu menumbuhkembangkan profil pelajar Pancasila pada diri peserta didik yang meliputi beriman dan bertakwa, mandiri, bergotong royong, berkebhinnekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Penerapan Kurikulum Merdeka digadang-gadang menjadi inovasi untuk pembelajaran yang kurang efektif, salah satunya adalah pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan dalam pembelajaran yang merupakan salah satu usaha dari penerapan Kurikulum Merdeka. Istilah diferensiasi dalam pendidikan diartikan sebagai penyesuaian pengajaran dalam memenuhi kebutuhan dan gaya belajar peserta didik (Wulandari, 2022). Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan untuk menyampaikan informasi baru dengan berbagai cara kepada peserta didik dalam ruang kelas yang memiliki kebutuhan yang beragam (Suwartiningsih, 2021). Pembelajaran berdiferensiasi ini diharapkan menjadi pendekatan yang efektif dalam memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik dalam satu kelas yang memiliki kebutuhan dan latar belakang yang beragam.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu upaya untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar peserta didik (Tomlinson, 2001). Dalam kata lain, pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi kebebasan dalam memfasilitasi kebutuhan peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar dari masing-masing peserta didik.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi membutuh persiapan antara lagi guru harus mempertimbangkan pengajaran, asesmen, dan penilaian yang akan dibawakan sudah sejalan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Setelah guru memahami kekuatan dan kebutuhan peserta didik, dapat ditindak lanjuti dengan memberikan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan aspek berikut.
- Aspek Konten
Aspek konten adalah hal yang dipelajari oleh peserta didik berupa bahan atau materi pembelajaran yang disediakan berdasarkan latar belakang peserta didik seperti minat, bakat, dan kesiapan belajar. Dalam hal ini, guru perlu mengetahui latar belakang peserta didik dengan melakukan asesmen diagnostik atau asesmen awal agar dapat menyediakan bahan belajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan meningkatkan semangat serta motivasi belajar.
- Aspek Proses
Aspek proses adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan berdasarkan kebutuhan peserta didik. Guru perlu mengetahui gaya belajar peserta didik agar dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan memenuhi beragam gaya belajar peserta didik. Penerapan diferensiasi proses dapat berupa pemberian catatan materi untuk peserta didik dengan gaya belajar visual, video pembelajaran untuk peserta didik audio-visual, dan proyek atau praktik untuk peserta didik kinestetik.
- Aspek Produk
Aspek produk adalah demonstrasi hasil pembelajaran dari asesmen dan penilaian yang dilakukan oleh peserta didik. Guru dapat memberikan pilihan format produk demonstrasi kepada peserta didik agar mereka memiliki kebebasan memilih sesuai dengan minatnya. Penerapan diferensiasi produk dapat dilakukan dengan memberikan pilihan format produk seperti presentasi lisan, presentasi dengan power point, poster, atau video.
- Aspek Lingkungan Belajar
Aspek lingkungan belajar adalah kondisi ruang untuk belajar yang menyesuaikan preferensi peserta didik. Penerapan diferensiasi lingkungan belajar dapat dilakkukan dengan guru dapat memberikan pilihan kepada peserta didik untuk belajar mandiri, berpasangan, berkelompok, atau dalam ruang yang tenang.
Penerapan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi merupakan inovasi pembelajaran yang efektif dalam rangka memberikan pengalaman belajar yang mempertimbangkan kebutuhan dan latar belakang peserta didik serta melibatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, diharapkan pembelajaran di masa depan dapat berjalan secara berpusat pada peserta didik dan mereka dapat berkembang sesuai kodratnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI