Mohon tunggu...
Fellicia Etano
Fellicia Etano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Girls

Hwaiting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim Wiradesa IAAS LC UNDIPBeri Workshop Sepatu Batik "Hafara Shoes" di Desa Gemawang Kabupaten Semarang

12 Desember 2021   07:57 Diperbarui: 12 Desember 2021   08:50 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Gemawang - Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Tim Wiradesa IAAS LC UNDIP memberikan workshop sepatu pelaku usaha sepatu batik Hafara Desa Gemawang pada tanggal 21 September hingga 24 September 2021

Wira Desa merupakan salah satu program pembinaan dan pemberdayaan yang berfokus pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan para mahasiswa. Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat membantu mengembangkan UMKM yang ada di suatu daerah. 

Desa Gemawang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang memiliki beberapa unit usaha yang berpotensi. Salah satu unit usaha yang berpotensi adalah sepatu batik. Batik merupakan kain ciri khas Indonesia yang diolah dengan proses tertentu seperti menerakan malam dan lain-lain. Sepatu batik "Hafara Shoes" memanfaatkan sisa kain batik sebagai bahan utama. 

Usaha sepatu batik "Hafara Shoes" sudah mulai berdiri sejak tahun 2017. Awal mula terbentuk usaha ini karena pada tahun 2017 diadakan pelatihan sepatu di Desa Gemawang yang akhirnya mampu membuahkan empat unit usaha sepatu. Akan tetapi, pada tahun 2019 hanya tersisa satu unit yaitu  "Hafara Shoes". 

Ibu Rochmi selaku owner terus mempertahankan usahanya hingga saat ini. Sejak awal berdiri Ibu Rochmi hanya bisa membuat tiga model sepatu yaitu flat shoes ujung tumpul, wedges 5 cm ujung tumpul, dan sepatu pria. Usaha sepatu batik ini sudah memiliki legalitas NIB, IUMK, OSS, HAKI, dan Izin Pengolahan. Cakupan daerah penjualan Sepatu batik "Hafara Shoes" ini yaitu Desa Gemawang dan sekitarnya, Ungaran, Semarang, hingga Temanggung. 

Pemesanan sepatu batik ini dapat dilakukan secara offline maupun online melalui whatsapp. BSelama pandemi, Ibu Rochmi biasa memproduksi 4-5 sepatu/bulan. 

Melihat potensi dan juga keterbatasan yang dialami unit usaha "Hafara Shoes" maka Tim Wiradesa IAAS LC UNDIP tertarik untuk meningkatkan keterampilan sang owner dengan memberikan pelatihan sepatu agar unit usaha "Hafara Shoes" semakin berkembang. 

Tim Wiradesa IAAS LC UNDIP mengadakan pelatihan sepatu dengan mengundang pelatih dari Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI). Pelatihan ini merupakan rangkaian program Wiradesa IAAS LC UNDIP di Desa Gemawang. Pelatihan dilaksanakan selama empat hari dimulai dari tanggal 21 September hingga 24 September 2021. Pelatihan ini dilaksanakan di rumah owner dari Hafara Shoes. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan keterampilan produsen sepatu batik agar bisa menambah model sepatu. 

Hari pertama pelatihan sepatu dilakukan pembuatan pola dan pecah pola. Kemudian dilanjutkan di hari ke-2 yaitu pembuatan model sandal flat. Pelatihan dilanjutkan di hari ke-3 yaitu membuat model sepatu wedges 3 cm dan memulai pembuatan heels 5 cm. Di hari terakhir dilakukan finishing pembuatan sepatu dengan model heels 5 cm. 

Setelah diadakan pelatihan, Ibu Rochmi kini sudah bisa membuat tiga model lainnya, yaitu high heels 5 cm ujung lancip, sandal flat, dan wedges 3 cm ujung lancip. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun