Kisah tragis balita yang hanyut di selokan Surabaya saat hujan deras dan badai angin seharusnya membuka mata kita semua tentang pentingnya pengawasan ketat terhadap anak, terutama saat cuaca buruk. Balita tersebut ditemukan empat hari setelah kejadian, dalam kondisi meninggal dunia, setelah terseret arus deras di selokan. Namun di balik peristiwa ini, ada satu hal yang harusnya bisa dihindari jika pengasuhnya lebih berhati-hati yaitu dengan adanya pengawasan yang kurang ketat terhadap anak.
Si balita ini dititipkan kepada seorang ibu pengasuh yang sudah lanjut usia. Pada hari itu, kebetulan sedang hujan badai namun anak-anak bermain di luar tanpa ada pengawasan yang memadai. Padahal, cuaca yang buruk dengan hujan lebat dan angin kencang merupakan kondisi yang sangat berbahaya bagi anak kecil karena mereka belum bisa menilai bahaya yang ada di sekitar mereka dan sebagai pengasuh harus memastikan mereka tetap aman, terutama saat cuaca ekstrem.
Sebagai seorang pengasuh yang sudah tua, ibu ini tentu memiliki banyak pengalaman hidup. Pengalamannya seharusnya mendorongnya untuk lebih berhati-hati dan menjaga anak-anak dengan ketat. Apalagi ketika kondisi cuaca sedang tidak mendukung. Dalam situasi seperti hujan deras, pengasuh harus lebih ekstra waspada dan tidak membiarkan anak-anak bermain di luar rumah tanpa pengawasan.
Bagi anak-anak terutama balita, sangat rentan terhadap bahaya yang mungkin kita anggap sepele. Mereka belum sepenuhnya paham tentang risiko yang ada di sekitar mereka, dan sering kali hanya melihat hujan sebagai kesempatan untuk bermain. Di sinilah peran pengasuh sangat penting. Mereka harus bisa mengontrol keadaan dan menjaga anak-anak tetap aman, terutama di luar rumah yang bisa saja mengancam keselamatan mereka.
Balita tidak bisa menilai seberapa besar bahaya yang mengancam mereka. Mereka hanya melihat dunia sekitar dengan rasa ingin tahu dan ingin bermain tanpa berpikir panjang. Inilah alasan kenapa pengasuh sangat bertanggung jawab untuk menjaga mereka dengan ketat.
Dalam kejadian ini, hujan deras yang membuat selokan tergenang air menjadi bahaya besar. tetapi si balita ini tidak tahu hal tersebut. Seharusnya, pengasuh bisa menghindari hal ini dengan melarang anak keluar rumah saat kondisi cuaca tidak memungkinkan. Tugas seorang pengasuh adalah melindungi, meskipun anak mungkin merasa kesal atau ingin bermain di luar. Mengutamakan keselamatan adalah hal yang lebih penting, dan hal tersebut seharusnya menjadi prioritas utama.
Ibu pengasuh yang sudah lanjut usia ini seharusnya bisa lebih ketat dalam mengawasi si balita. Meskipun mungkin dia merasa bahwa si balita sudah cukup besar untuk bermain sendiri, kondisi cuaca yang buruk membuat pengawasan ekstra menjadi sangat penting. Tugas pengasuh bukan hanya untuk memberi makan atau menjaga anak-anak di rumah, tetapi juga memastikan mereka aman dari bahaya di luar.
Jika si balita tidak dibiarkan keluar rumah saat hujan deras, mungkin tragedi ini bisa dihindari. Pengasuh harus mengambil keputusan yang bijak dalam situasi yang sangat berbahaya. Tidak ada alasan bagi pengasuh untuk membiarkan anak bermain di luar dengan kondisi cuaca yang berbahaya.
Tragedi ini mengajarkan kita bahwa pengawasan terhadap anak-anak adalah hal yang sangat penting. Dalam kondisi cuaca buruk seperti hujan deras ini, pengasuh harus lebih berhati-hati dan tidak membiarkan anak-anak keluar rumah tanpa pengawasan. Ini bukan hanya soal mencintai anak, tetapi juga soal melindungi mereka dari bahaya yang tidak terlihat.
Kisah ini harus menjadi pengingat bagi semua pengasuh dan orang tua untuk selalu mengutamakan keselamatan anak-anak. Tidak ada alasan untuk menunggu hingga tragedi terjadi baru menyesal. Dengan pengawasan yang lebih ketat, kita bisa menghindari kejadian-kejadian tragis yang sebenarnya bisa dicegah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H