Mohon tunggu...
Felix Juanardo Winata
Felix Juanardo Winata Mohon Tunggu... Ilustrator - Penulis

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Money

Semua Terasa Dekat: J&T Express

24 Desember 2019   20:34 Diperbarui: 24 Desember 2019   20:54 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai negara di dunia sedang memasuki era industri 4.0 dimana teknologi terus berkembang tanpa henti untuk menghasilkan suatu inovasi yang dapat memudahkan aktivitas manusia dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Era industri 4.0 secara fundamental telah mengakibatkan berubahnya cara belajar, cara berpikir, pola hidup, dan cara bekerja manusia dalam menghadapi suatu tantangan di dalam suatu kehidupan.

Perkembangan teknologi telah banyak memudahkan pekerjaan manusia dalam berbagai bidang, seperti meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi suatu barang, memudahkan komunikasi antar manusia, mempercepat arus informasi dari satu tempat ke tempat lainnya, dan masih banyak kemudahan-kemudahan lainnya sebagai akibat dari perkembangan teknologi.

Namun dibalik kemudahan yang ditawarkan, era industri 4.0 juga berpotensi mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang teknologi, bidang ekonomi, bidang sosial, bidang politik, dan bidang-bidang fundamental lainnya. Perkembangan teknologi yang merambah ke arah digitalisasi dan otomatisasi telah mengancam keberadaan banyak pekerja karena berkurangnya lapangan pekerjaan secara terus menerus.  

Sebagai contoh sederhana, Menurut Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK), Mirah Sumirat, berlakunya otomatisasi gardu tol telah menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebesar 40% yang dilakukan terhadap petugas gerbang jalan bebas hambatan (tol). Hal tersebut terjadi karena keberadaan pekerja dinilai tidak efektif dan dapat digantikan dengan mudah oleh fungsi kartu pasca bayar (e-toll). Selain itu, pengangguran juga tengah mengancam keberadaan dari pekerjaan di sektor perbankan, seperti teller dan customer service. Hal tersebut terjadi karena nasabah tidak lagi harus datang ke bank secara langsung, melainkan para nasabah sudah bisa melakukan transaksi bank di rumah melalui aplikasi mobile banking atau internet banking. 

Pergeseran dalam perkembangan teknologi tersebut, jelas akan mempersempit lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga tenaga kerja manusia tidak lagi dibutuhkan dan akan digantikan oleh teknologi. Bahkan, menurut penelitian yang diselenggarakan oleh McKinsey & Company dalam laporan terbarunya mengenai otomasi dan masa depan pekerjaan di Indonesia, setidaknya sebanyak 23 juta lapangan pekerjaan di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun mendatang diproyeksikan hilang karena akan digantikan oleh proses otomasi.

Hilangnya lapangan kerja sebagai akibat dari revolusi industri 4.0 dapat semakin diperkeruh dengan bonus demografi yang akan diterima oleh Indonesia pada tahun 2030, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibanding penduduk dengan usia tidak produktif.Pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 64 % dari total penduduk yang diproyeksikan mencapai 297 juta jiwa.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, teknologi juga menghasilkan suatu inovasi yang dapat melawan era disrupsi tersebut. Salah satu inovasinya ialah adanya perdagangan elektronik atau yang biasa disebut dengan e-commerce. E-commerce adalah aktivitas penyebaran, penjualan, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet dan jaringan komputer. Secara sederhana, e-commerce dapat diartikan sebagai aktivitas transaksi jual beli, servis, atau transmisi dana dengan menggunakan elektronik yang terhubung dengan internet.

e-commerce di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat. Bahkan, e-commerce di Indonesia telah mengakibatkan beberapa perusahaan ritel mengalami kebangkrutan. Hadirnya e-commerce memiliki banyak keuntungan jika dibanding kan dengan toko konvensional, antara lainnya ialah: 

  1. tidak mengenal batasan geografis, sehingga e-commerce dapat menjangkau siapapun dan dimana pun.
  2. mendapatkan banyak konsumen baru;
  3. biaya lebih terjangkau;
  4. mencari produk lebih cepat;
  5. menghemat waktu;
  6. memberikan perbandingan harga; dan
  7. buka sepanjang waktu.

Namun, untuk menjalankan e-commerce pasti dibutuhkan logistik sebagai peran jasa ekspedisi untuk menunjang pekerjaannya, dalam hal pengantaran barang sampai di tempat pembeli. Logistik adalah suatu bagian rantai pasok yang mengurusi arus sebuah barang melalui proses pengadaan, transportasi, penyimpanan, distribusi, dan juga pengantaran. Sistem ini dibuat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta keamanan sebuah distribusi barang dari tempat asal hingga ke tempat tujuan akhir, sesuai dengan jenis, kualitas, waktu, jumlah, dan tempat yang diminta oleh konsumen.

Salah satu perusahaan jasa ekspedisi yang sangat setia untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, ialah J&T Express. J&T Express menjadi satu-satunya perusahaan jasa ekspedisi yang bergerak dengan mendasarkan diri pada perkembangan teknologi yang aktual. Adapun keunggulan yang dimiliki oleh J&T Express antara lainnya ialah:

  1. J&T Express mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia;
  2. J&T Express memiliki sistem pelacakan yang tepat waktu;
  3. J&T Express tersedia di playstore, appstore, dan website;
  4. J&T Express tidak mengenal hari libur;
  5. J&T Express memiliki pelayanan hotline konsumen yang aktif selama 24 jam;
  6. Harga reguler dengan pelayanan extra reguler;
  7. Proses klaim yang sangat cepat, tidak lebih dari 3 hari kerja.

Keunggulan inilah yang tidak dimiliki oleh penyedia jasa ekspedisi lain. Terlebih, salah satu hal yang paling menarik dan khas dari pelayanan J&T Express ialah jasa ekspedisi yang mampu untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini dpat terwujud karena J&T Express menggunakan sistem yang memfokuskan diri pada setiap kecamatan yang ada, dimana menggunakan sistem sentralisasi untuk distribusi dan penerimaan paket, yang dikenal dengan nama Drop Point System. Fungsi dari Drop Point tersebut ialah sebagai penghubung baik menerima paket dari pengirim, mengoleksi paket dari kurir, sekaligus tempat melakukan pengiriman paket. Dengan sistem inilah J&T Express mampu untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, dari sabang sampai merauke, tanpa mengenal adanya perantara. Hal ini dikarenakan pelayanan J&T Express yang sangat maksimal, dimana perusahaan ini berkomitmen untuk melayani konsumen dengan hati dan berkomitmen hadir secara langsung untuk menyapa para konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun