2. Dmitri IvanovskyÂ
     Penelitian virus kembali dilakukan di tahun 1892 oleh Dimitri Ivanovsky, seorang ahli mikrobiologi asal Rusia. Ia pun mencoba untuk menyaring getah tembakau dari tanaman yang sakit dengan saringan yang didesain khusus untuk menyaring bakteri.
  Setelah disaring, penyakit mosaik itu tetap muncul ketika disemprotkan ke tanaman yang sehat. Ivanovsky pun bersikukuh bahwa bakteri tersebut sangat kecil walaupun telah melewati proses penyaringan.
3. Martinus Beijerinck
    Pada 1898, Martinus Beijerinck, seorang ahli mikrobiologi dan botani asal Belanda mulai melakukan percobaan selanjutnya mengenai hal yang diyakini sebagai bakteri kecil ini.
     Dia menemukan fakta bahwa ini merupakan partikel mikroskopis yang lebih kecil dari bakteri. Kemudian, partikel yang menyerang tembakau ini dapat bereproduksi dan tidak mati ketika dimasukkan ke dalam alkohol. Dia pun juga menyebutkan partikel ini sebagai virus lolos saring.
4. Wendell StanleyÂ
     Pada 1935, Wendell Stanley, seorang ahli biokimia asal Amerika berhasil mengkristalkan partikel penyakit mosaik pada tembakau. Dia pun memurnikan virusnya dan dapat dilihat di bawah mikroskop elektron.
    Stanley menunjukkan bahwa penyakit ini mengandung protein dan ribonukleat acid (RNA). Berkat hal yang dia lakukan, nama penyakit tersebut menjadi Tobacco Mosaic Virus (TMV) atau virus mosaik tembakau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H