[caption caption="Optimisme dalam Ketidakpastian, Dok Felix Kusmanto"][/caption]
Merajut asa di tengah zaman yang penuh dengan ketidakpastian seperti sekarang bukanlah perkara yang mudah, apa lagi jika kita hidup jauh dari hiruk pikuk ibu kota seperti Jakarta yang konsisten menawarkan kesempatan dan mimpi-mimpi yang gemilang. Bagi yang mampu beradaptasi, ia akan selamat dan tumbuh. Bagi yang tidak mampu, putus asa adalah hal yang lumrah. Menjadi apatis dan cenderung diam bukan tidak mungkin.
[caption caption="Ibu Sutami di Tugu Khatulistiwa, Dok Felix Kusmanto"]
Menariknya, yang kami temukan tidak lain hanyalah energi positif penuh optimisme dari setiap sosok yang saya temui selama di rute diatas. Hal ini sangat menarik mengingat masih banyaknya tantangan di sekitar mereka, sebut saja beberapa tantangannya seperti jaringan komunikasi yang terbatas, fasilitas umum yang terbatas, dana yang terbatas, rencana pembangunan jangka panjang yang masih setengah-setengah dan lain-lain.
Saya pribadi sangat tertarik untuk mengetahui mengapa mereka bersikap begitu positif dan sangat optimis. Â
[caption caption="Meza saat latihan, dok Felix Kusmanto"]
Di artikel hari 1 saya dengan judul Blusukan Melihat Pesona Kota Khatulistiwa Dari Dekat saya menyebutkan beberapa sosok yang saya temui tanpa sengaja. Dua dari mereka Mereka adalah ibu Sutami dan Meza. Ibu Sutami adalah sosok yang apa adanya. Namun semangat dan inisiatifnya membawa perbedaan bagi ikon kota pontianak - Tugu Khatulistiwa ini. Tanpa dirinya dan dedikasinya tugu khatulistiwa tidak lebih dari tugu abstrak yang kosong. Sosok ibu Sutami yang bercerita dari atas anak tangga dan telur ayam peraganya yang memberi nilai lebih, membuat kami para risers menjadi bak anak kecil yang datang ke museum.
[caption caption="Pak Namin asal Jawa Barat, Dok Felix Kusmanto"]
Satu sosok lagi dari hari pertama adalah pak Namin. Beliau tidak terliput di artikel hari 1. Beliau adalah transmigran dari Jawa Barat. Sudah ada di Pontianak sejak tahun 1984 untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Menurutnya usahanya terus berkembang. Ia bangga karena berhasil meski harus keluar dari tempat asalnya. Ia bangga tidak takut mencoba hal baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.Â
[caption caption="Pak Panus dari Desa Saham, Dok Felix Kusmanto"]
Selama di Rumah Betang Panjang desa saham, saya juga berjumpa dengan banyak anak-anak desa saham. Mereka sangat bersemangat. Meski terbatas oleh berbagai halangan, mereka tidak berkecil hati. Mereka bercita-cita sebagai guru dan polisi. Menurutnya dengan menjadi guru, akan ada lebih banyak orang yang terdidik dan dengan menjadi polisi, situasi lingkungan akan menjadi sangat aman.Â