[caption id="attachment_108026" align="aligncenter" width="612" caption="Mengantri naik bus RAPID KL (Dok Pribadi)"][/caption] Sejak Februari 2011, armada bus RAPID KL (salah satu operator bus terbesar di kota Kuala Lumpur)  telah ditambah jumlahnya. Kabarnya kini telah ada 150 unit bus baru yang sudah "wara-wiri" di jalanan Kuala Lumpur sebagai jawaban atas kekecewaan para penumpang Rapid KL terhadap ketepatan waktu dan kapasitas bus yang sudah ada selama ini. 150 bus baru ini juga diharapkan dapat menjadi jawaban atas kerusakan AC dalam bus, mogoknya bus dan kebocoran air AC di dalam bus. Namun menariknya armada baru kali ini terlihat berbeda dan menawarkan hal yang lebih, yang ini spesial. Loh spesial apanya?
Apa Spesialnya 150 Bus Baru Ini?
Menurut kabar dan pengamatan, bus baru ini bukanlah pabrikan cina seperti bus-bus yang sekarang ini ada. Bus baru ini adalah pabrikan SCANIA, sebuah brand ternama asal Swedia yang terkenal akan kualitas produk bus dan truknya.
Sesuai dengan standard eropa dan swedia, bus ini  menawarkan feature atau fungsi tambahan yang bermanfaat bagi berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali bagi mereka orang kurang upaya (bahasa Malaysianya orang cacat) dan orang lanjut usia. Fungsi kneeling suspesion dan tanjakan adalah dua hal yang memperbolehkan pengguna tongkat, kursi roda dan orang lanjut usia untuk naik ke dalam bus dengan lebih mudah. Tidak hanya sampai mudah untuk masuk, sarana penunjang dalam bus ternyata juga memastikan pengguna kursi roda agar dapat duduk dengan stabil  dan nyaman di dalam bus. Pada sandaran telah disiapkan pegangan, sabuk pengaman dan juga bel untuk memberi signal berhenti.
[caption id="attachment_108463" align="alignright" width="240" caption="Ruang lebih bagi pengguna kursi roda"][/caption] Dari segi teknologi, Bus Rapid KL baru ini di lengkapi dengan sistem GPS (Global Positioning System) dan ticketing baru yang mempermudah proses pembayaran, Cepat (tidak perlu lama ngantri) dan tepat (tidak perlu repot-repot kawatir kembalian)! Sistem tiketing ini secara tidak langsung memaksa penumpang untuk beralih dari pembayaran tunai yang terkesan tidak ramah lingkungan karena menggunakan kertas dan kupon ke pembayaraan penggunaan kartu Touch n GO (sentuh dan pergi) yang bisa di beli dalam bus. Kartu ini di anggap lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi penggunaan kertas kupon yang telah ada selama ini. Kartu ini dapat di isi dan dibeli di dalam bus secara langsung. Kartu ini juga dapat dipakai untuk naik kereta dan sebagainya. [caption id="attachment_109483" align="alignleft" width="210" caption="Sistem GPS dan tiket baru (dok pribadi)"][/caption] Namun demikian tetap saja, namanya bus kota, tetap memiliki kekurangan dibandingkan dengan moda transportasi masal lainnya.
3 Kelemahan Bus Rapid KL
Sesuai hakikatnya sebagai bus tanpa separator seperti busway Jakarta, Bus Rapid KL dapat juga terjebak dalam kemacetan. Jadi tidak heran jika membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai tujuan. Kedua bus Rapid KL belum dapat memberikan ketepatan waktuketibaan ke tiap-tiap haltenya. Sama seperti busway Jakarta. Penumpang hanya masih bisa mengira ngira kapan bus datang, walau secara teori jadwal bus minimal 15-20 menit sekali. Ketiga adalah hal pemeliharaan bus. Diakui warganya, Malaysia walau lebih maju dari pada Indonesia dalam segi teknologi, mentalnya masih juga kurang. Tidak seperti tetangganya Singapore yang selalu mencoba seimbang dalam hal ini. Tidak heran jika dalam beberapa waktu kedepan bus bagus ini menjadi seperti bus buatan cina yang ada sekarang ini. ACnya bocor, pintunya macet terbuka dan hingga mogok. Hal diatas (terutama kelemahan pertama dan kedua) yang menjadikan moda LRT Rapid KL tetap menjadi andalan (seperti yang saya pernah tulis sebelumnya di 4 Alasan Memilih Naik kereta LRT di Kuala Lumpur).
Eh Jakarta juga bisa belajar loh!
Tulisan ini juga bisa dipakai Jakarta yang sebenarnya sudah lebih unggul dalam hal transportasi busnya, terutama setelah hadirnya Bus Transjakarta. Sistem kartu juga telah dimiliki oleh Transjakarta yang telah bekerja sama dengan bank DKI. Namun sayangnya pemaksimalan kartu tersebut belum maksimal. Pengguna kartu masih saja perlu antri di loket, padahal sepatutnya pemilik kartu memiliki hak lebih seperti masuk ke halte tanpa harus transaksi di loket, melaikan dengan menyentuhkan kartunya ke sensor yang akan otomatis memotong "tabungan" dalam kartu. [caption id="attachment_109500" align="alignright" width="300" caption="Jangan sampai Transjakarta di"][/caption] Dalam hal sarana untuk orang cacat, Jakarta dapat belajar dari Bus Rapid KL. Pengelola bus transjakarta sudah saatnya bertanya "Klo jembatannya sudah bisa dilalui orang kursi roda, tapi pengguna kursi roda tidak bisa masuk ke dalam halte apa gunanya ya hmmm? Yuk ditingkatkan lagi..biar sukses seperti kembarannya transmilenio di kolombia. Salam Felix Kusmanto Tulisan ini juga di publikasikan di blog pribadi saya www.felixkusmanto.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H