Mohon tunggu...
Felix Kusmanto
Felix Kusmanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Organizational Psychologist. Sekedar belajar dan berbagi. www.felixkusmanto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Yuk Sekolah! Ada Makan Siang Gratis

20 September 2010   23:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

masih dari sudut pandang kesehatan, program makan siang gratis dari sekolah juga dapat mengurangi bahaya dari makanan cepat saji atau fast food (dikenal juga sebagai junk food)yang sebenarnya dapat memicu bahaya obesitas terhadap anak-anak.

Dari Sudut pandang sosial,kehadiran program ini diharapkan dapat mengurangi tingkat putus sekolah yang dapat berdampak pada munculnya masalah-masalah sosial lainnya seperti tingkat penggunaan obat-obatan, pengganguran, tindakan kriminal dan masalah sosial lainnya.

Dari Sudut pandang psikologis,dengan situasi perut terisi maka kondisi psikis akan menjadi relatif lebih tenang sehingga para pelajar menjadi dapat lebih berpikir secara rasional dan dan tidak mudah terpancing secara emosional.

Pendanaan Program Makan Siang Gratis

Namun setiap program tentu membutuhkan dana, dan menciptakan program berskala nasional bukanlah hal mudah. Oleh karena itu ada baiknya jika program serupa dimulai dari bentuk yang paling kecil sebagai pilot project.

Seperti umumnya diketahui, pendidikan mempunyai dampak yang luas. Dan sudah sebuah kewajiban bagi negara untuk menjadkan pendidikan sebagai sebuah hal penting atau prioritas dalam program kerja. Oleh karena itu opsi pertama pendanaan pertama tentunya di harapkan dari pemerintah sendiri.

Tidak sedikit negara di dunia yang sudah memulai program ini sejak lama, Contoh Amerika (sejak 1946) dan Jepang. Apakah mustahil bagi negara berkembang untuk ikut serta? Jawabanyna tidak. Contoh India dan Jamaica juga sudah memulai program ini.

Harap-harap nanti program semacam ini masuk kedalam APBN/APBD seperti yang pernah ditulis oleh peserta sandwich program DIKTI, Tiurma V Sinaga dalam tulisan berjudul Makan di Sekolah dari APBN/APBN

Opsi keduaSeperti yang sudah banyak di lakukan LSM-LSM saat ini. Memulai dengan dana swdaya. Dan Opsi ketigaadalah memanfaatkan trend CSR (Corporate Social Responsibility) perusahan-perusahan besar yang beroperasi di Indonesia untuk ikut serta dalam mendanai program ini. Tentu hal ini merupakan peluang yang baik, karena uang yang diberikan akan berguna secara langsung bagi masyarakat.

Jangka Panjang Program Ini

Jangka panjang program ini adalah potensial dan berdampak positive, namun, seperti di ketahui semua pihak bahwa praktek korupsi di Indonesia masih lah tinggi. Oleh karena itu perlu dipersiapkan langkah-langkah preventif terhadap isu ini. Jangan sampai program semacam ini menjadi lahan baru bagi pihak tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun