[Puisi] SIMPAN AKU SEBAGAI BUKU
Jangan buang aku. Tapi simpan aku sebagai kenangan di dalam buku. Sewaktu-waktu bisa dibaca ulang sejarahnya. Bukankah katamu kita ada di setumpuk catatan yang tak boleh dihapus?Â
Buku dan catatan punyamu masih kusimpan. Tak pernah kubuang. Tak pernah kusobek. Aku hargai semua kisah di dalamnya. Buku itu kenangan paling istimewa. Bukannya katamu begitu, nona?
Simpan aku sebagai buku. Aku ada di dalamnya. Jangan dicoret-coret catatannya. Apalagi bukunya. Simpan baik-baik. Ditulis ulang kisahnya saja. Tapi tidak dengan kisah yang absurd.*
Lentera, 26 Desember 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H