Mohon tunggu...
Felixianus Ali
Felixianus Ali Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan, Peneliti, Penerjemah, Konsultan Media, Penulis

Percakapan dua orang di tengah jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memori Kelam di Akhir November

6 Desember 2024   02:12 Diperbarui: 6 Desember 2024   02:23 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : PEXELS/ inocom

Memisahkan kita -- kita memurnikan tujuan hidup bersama seperti untaian doa-doa rosario yang kita batinkan bersama

Tuk tetap kukuh dalam keabadian cinta kita yang telah termeraikan janji dan asa meminta restu orangtua

Di ujung menara gereja, kita menyendiri bersama Bunda Maria di pelataran Gua Maria Katedral, mata kita saling menatap

Dalam diam -- kabut itu menebal dan jatuh membasahi pori-pori kulit seperti tangis yang tak terdengar. Suara lirih itu

Bertanya : 

Masih adakah harapan esok tuk bersama?

Di bulan November itu, lonceng gereja di menara kencang bunyinya -- kita saling memagut kebisuan 

Yang menjalar lewat desahan napas di bibir seperti meneguk air untuk menahan November jangan pergi, sebelum

Memori kelam itu masuk dan mengotori niat suci ke altar kudus Tuhan tuk menyatukan kita

Lewat pengakuan kanonik sebagai akhir petualangan kita ***

Timor, 6 November 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun