Halo kawan kawan. Saya kembali akan membahas mengenai eritrosit. Eritrosit dapat di sebut juga dengan sel darah merah. Sel darah merah ini adalah sel darah paling banyak yang ada di dalam tubuh manusia. Sel darah merah ini juga berfungsi sebagai pengangkut oksigen yang ada di dalam tubuh sehingga sel darah merah ini sangat penting bagi tubuh kita. Mengapa sel ini dapat berwarna merah? Ya sel ini berwarna merah karena mengandung zat besi di dalamnya.Â
Sel ini tidak berinti dan berjumlah 4 sampai 6 juta. Tubuh kita memproduksi eritrosit setiap hari, akan tetapi eritrosit pada umunya dapat hidup di dalam tubuh manusia selama sekitar 120 hari. Ukuran eritrosit yang normal yaitu 6,2 -- 8,2 Nm. Sel darah merah atau eritrosit ini dibuat oleh sumsum tulang. Pembentukan sel darah merah biasa disebut dengan eritropoesis.Â
Adapula beberapa penyakit yang menyerang eritrosit seperti contohnya adalah anemia. Anemia adalah kondisi dimana tubuh kita kekurangan sel darah merah. Sedangkan polisitemia adalah penyakit dimana eritrosit yang ada di dalam tubuh kita menjadi meningkat atau berlebihan dibanding pada keadaan normal.Â
Nah kali ini saya akan membahas mengenai apakah orang -- orang yang memiliki kegiatan dan aktivitas yang berat atau sibuk dapat menyebabkan eritrosit yang ada di dalam tubuh akan menjadi lebih cepat rusak dan lemah. Orang-orang di masa kini jauh lebih sibuk atau bisa di katakan lebih pekerja keras.Â
Nah, pertanyaanya adalah apakah dengan cara hidup mereka yang memiliki aktivitas berat dan sibuk ini dapat mempengaruhi usia eritrosit yang ada di dalam tubuh mereka? Apa pengaruh yang ditimbulkan terhadap eritrosit tersebut? Tentu saja aktivitas yang mereka lakukan dapat sangat berpengaruh dengan eritrosit yang ada dalam tubuh mereka. Â Â
Ya saya berpendapat bahwa dengan aktivitas berat atau sibuk, eritrosit yang ada didalam tubuh kita tentu akan terpengaruh. Pernyataan ini dapat didukung juga dengan faktor -- faktor yang akan saya ulas. Ertitrosit yang normal dalam tubuh kita dapat hidup sekitar 120 hari atau dapat dikatakan 4 bulan. Namun, dengan aktivitas yang berat kita lakukan dan dengan cara hidup kita yang sibuk sepanjang hari ini, maka usia eritrosit dapat menjadi lebih cepat atau cepat tua.Â
Dengan kegiatan dan aktivitas kita yang berat ini, tubuh kita tentu akan membutuhkan nutrisi dan oksigen yang terkandung dalam sel darah merah menjadi lebih banyak. Oksigen sangat dibutuhkan oleh tubuh ketika kita terlalu lelah atau kelelahan. Tubuh kita memproduksi eritrosit setiap hari, akan tetapi dengan aktivitas kita yang berat dan membutuhkan energy lebih maka, kita akan membutuhkan eritrosit yang lebih banyak pula. Hal ini karena tubuh kita membutuhkan oksigen yang lebih banyak.Â
Sedangkan eritrositlah yang mengangkut oksigen didalam tubuh kita.Namun, disisi lain ada beberapa faktor yang juga dapat mempengaruhi jumlah produksi eritrosit ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu jenis kelamin. Pada pria, produksi sel darah merah lebih banyak dibandingkan produksi sel darah merah yang diproduksi oleh wanita.Â
Pada pria, sel darah merah diproduksi sebanyak 5-6 juta. Sedangkan pada wanita, tubuh memproduksi sebanyak 4-5 juta. Oleh Karena itu, apabila seorang wanita dan pria memiliki kesibukan atau aktivitas yang sama maka akan sel darah merah yang dibutuhkan oleh pria dan wanita tersebut untuk digunakan adalah sama karena kebutuhan oksigen dan nutrisinya sama banyak.Â
Apapbila hal tersebut terjadi maka tentu saja wanita eritosit pada wanita akan menjadi lebih sedikit karena produksi eritrosit wanita lebih sedikit dengan pria akan tetapi terkuras sama banyak dengan eritrosit pada pria. Selain jenis kelamin sesorang, ternyata usia juga dapat mempengaruhi eritrosit dalam tubuh kita. Semakin tua usia sesorang maka, produktivitas sumsum tulang untuk melakukan eritropoesis atau pembentukan sel darah merah ternyata juga menjadi menurun.Â
Oleh karena itu, seperti yang kita ketahui orang -- orang yang sudah tua umumnya juga menjadi lebih mudah kelelahan dibandingkan orang yang masih muda. Pada orang yang sudah berusia lebih tua, maka kekuatan membran sel darah merah juga menjadi lebih lemah dibandingkan dengan orang yang masih berusia muda. Dengan begitu maka pada orang yang sudah berusia tua maka eritrosit akan menjadi lebih mudah melakukan hemolisis.Â