Mahfud MD dikabarkan akan mundur dari jabatannya melalui pengumuman resmi pada hari ini. Santer dikabarkan bahwa ia telah lama memutuskan untuk mengundurkan diri. Sebenarnya dari aspek aturan hukum sesuai dengan putusan MK yang terbaru, memang kewajiban Menteri untuk mundur tidak lagi berlaku dimana cukup cuti dan izin dengan Presiden. Tapi, barangkali seorang Mahfud MD yang memang mahfum soal hukum dan etika merasa bahwa ia terganjal pada status yang masih melekat sebagai Menteri. Disatu sisi seolah mengamini bahwa ada sesuatu yang 'janggal' di Kabinet pada bulan-bulan politik ini. Apakah hal ini juga akan dipertegas sesudah pengumuman ini? Kita tunggu saja
Terlepas dari apa saja ganjalan beliau dan apa saja dinamika yang mendasari akhirnya beliau memutuskan apalagi kalau tidak salah memang ada yang mengatakan bahwa sebelum Kampanye Akbar Puncak yang akan berlangsung pada 3 Februari 2024 nanti. Beliau pasti akan mundur, atau bisa jadi ada suatu tugas yang memang belum selesai dan baru selesai baru-baru ini yaitu dikala sela-sela dia menjadi Cawapres dia tuntaskan sedikit demi sedikit dan akhirnya clear. Kita tidak tahu pasti sejauh mana pertimangan yang dipilih yang pasti memang rasionalnya seorang yang punya sikap bahwa setiap pencalonan harus bebas dari kepentingan Pemerintahan haruslah dijunjung tinggi. Beliau sudah menunjukkan manakala dia cuti dia mengusahakan agar jangan sampai kepentingan Kemenko Polhukam ikut memudahkan urusan-urusannya dalam berkontestasi. Yang penting, netralitas dari setiap aparatur tetap terjaga. Sedikitnya memang hal itu yang menjadi dasar, dia bisa membuktikan dan akhirnya memang saatnya yang tepat untuk 'lpeas landas' sebagai seorang yang Merdeka. Kita tunggu saja, berarti jika beliau mundur hari ini. Masih ada waktu sampai 10 Februari 2024, untuk meyakinkan masyarakat. Apakah akan ada keajaiban? Tunggu saja......................
