Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Debat Ketiga: Ganjar Minim Jam Terbang, tapi Bisa Lepas Landas

8 Januari 2024   07:06 Diperbarui: 6 Februari 2024   15:39 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Mahfud dengan pose ala Top Gun (Sumber : Instagram @ganjarpranowo)

Ungkapan ini menurut saya obyektif sebenarnya. Bukan pada konteks sudut pandang seorang pendukung kepada siapa yang didukungnya. Melainkan seninya sebuah debat memang secara obyektif berhasil dimainkan oleh seorang Ganjar Pranowo sebagai kontestan yang berhasil memainkan hati para pemilih bahkan bukan tidak mungkin bahwa arah dari swing voters pun juga banyak berpatokan pada materi debat ketiga ini. Jelas sekali bahwa debat ini memang menjadi primadona apalagi di kalangan anak muda dan intelektual karena sejauh mana sikap para calon dalam berkomitmen menjadi sebuah 'agen' dalam memastikan pandangan Indonesia didepan mata dunia. Maka isu yang 'berat' seperti Pertahanan, Keamanan, Geopolitik dan Hubungan Internasional memang menjadi sangat seksi menentukan sejauh mana kapabilitas kandidat tersebut.

Jujur saja sebenarnya pun banyak pula pengamat atau para ahli yang langsung tercengang dan terpana bahkan ramai di media sosial tentang seorang Ganjar Pranowo. Jika boleh obyektif pasti semua merasa 'underestimate' terhadap beliau karena minimnya jam terbang beliau bahkan bisa jadi wawasan secara analitis oleh karena tidak kayanya pengalaman beliau tentang sikap untuk berkomunikasi dengan dunia luar atau mempertahankan ancaman dari luar. Beliau Gubernur yang mana memang banyak menonjolkan sisi pragmatisnya dimana ancaman itu diklasifikasikan pada sesuatu yang sangat nyata ke masyarakat kemudian soal sejauh mana diplomasi itu ditampilkan adalah kolaborasi atau usaha-usaha yang konkrit memastikan kepentingan Nasional wabil khusus isu fundamental bangsa itu terpenuhi, semisal kedaulatan pangan dan promosi UMKM.

Dari situ sisi pragmatisnya seorang Ganjar juga terlihat tapi isu integritas dan juga komitmen dalam memastikan adanya keadilan beliau masuk manakala lari dengan konteks topik soal pertahanan manakala ternyata beliau juga bisa memahami wawasan tentang Militer sesungguhnya yang esensial dimana memang sedikit banyak 'berhasil' pula memancing kuliti Prabowo tadi. Dimana sebenarnya diawal Prabowo pun juga banyak bersetuju karena Ganjar tampil dengan memukau dengan banyak gagasan-gagasan yang sebenarnya Ganjar pun terus terang juga banyak belajar dengan dalam melalui para ahli atau tim yang selama ini bersamanya. Namun beliau juga bisa menguasai tema tersebut dimana memang konsepsi yang ditampilkan adalah Ganjar yang membumi pada isu-isu tinggi seperti ini. Memang harus diakui bahwa seninya itu sangat mendalam.

Kalau dikata soal penilaian mungkin saja kita juga memandang bahwa Anies adalah sosok yang globalis dimana beliau paling banyak menunjukkan sisi diplomatisnya dimana menekankan pada jaringan multilateral atau regional yang mana ia menegaskan pada teori bahwa hubungan Internasional secara kokoh adalah sejauh mana kita berani untuk berbicara dengan lugas sekalipun dengan waktu singkat. Kemudian soal Prabowo yang menekankan pada Nasionalisme dia dimana jelas pertahanan dan keamanan penting sebagai sumber kedaulatan dimana sebenarnya Prabowo adalah sosok diplomatis ulung namun secara fundamental dia berupaya menegaskan tentang pentingnya membangun kekayaan dengan integratif yaitu sumber daya alam kolaborasi manusianya agar bisa mampu menjadi tuan atas tanahnya sendiri. Supaya kita bisa disegani

Poin antara keduanya secara gagasan jika mengacu pada awal mereka berbicara. Ganjar memang menekankan pada sisi yang lebih konkrit semisal pertahanan keamanan pada ancaman yang mudah yaitu berkenaan dengan manusia/bangsa yang asimetris. Kemudian soal diplomasi dia memang tegas bahwa kepentingan bangsa soal keadilan itu juga perlu digarisbawahi dimana kebanyakan perundingan Internasional hanya segera 'pepesan kosong' tanpa ada keseriusan menindaklanjuti. Gagasan beliau tentang Laut China Selatan juga sangat rasional dimana beliau juga memahami ketidakpercayaan atas perundingan Internasional sehingga Indonesia mustit tegas dan ambil bagian untuk berani eksploratif. Untuk bisa memperkuat dari dalam sebenernya sambil berani untuk ambil sikap dengan yang konflik alih-alih mempercayakan semua pada mekanisme ASEAN yang dirasa hampa.

Intinya memang pada debat ketiga ini sesuai dengan nomornya yaitu tiga. Ganjar sangat kapabel dan menjadi poin plus dia tetap fokus pada perdebatan yang akan datang dengan rasionalitas gagasan dan juga kajian data yang lugas. Sepertinya memang Ganjar banyak berdiskusi tidak lantas mengandalkan pada power esensial sebagaimana Anies di diplomasi dan Ganjar di Militer. Tapi Ganjar berhasil membangun diskusi yang kaya sekaligus berusaha sebagai penengah oleh karena mungkin jam terbang tapi bahasa kerennya dia 'Gacor' soal ini. Justru karena saling kuatnya pendirian seorang Anies dan Prabowo, Anies lantas melemparkan sindiran yang justru membuat 'blank' substansi gagasan yang bagus. Seperti memancing, Prabowo berjanji bertenang malah justru ikut arus bahkan tidak kalah panas padahal beliau juga tidak kalah kapabel apalagi soal Pertahanan.

Maka demikian jelas bahwa bisa dikatakan secara obyektif bahwa Ganjar adalah bintangnya pada debat malam ini. Kelebihannya bisa memainkan hati tidak pula mengandalkan otak yang mana diperlihatkan sejauh mana kekayaan wawasan pada substansi tapi berusaha bertenang pada situasi bahkan menjelaskan pada konsepsi yang masuk ke hati. Yaitu perkara bagaimana membumikan segala sesuatunya menjadi lebih realistis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun