Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Anies-Muhaimin Bukan Barang Baru, Mungkinkah Poros Keempat?

1 September 2023   16:15 Diperbarui: 3 September 2023   22:18 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Lucunya sebagai Plot Twist, Kyai-Kyai yang notabene sebagai Kepengurusan Tinggi atau Majelis Syuro PKB yang afiliasi dengan Muhaimin juga yang sempat didatangi satu per satu untuk disowan oleh Anies, sekedar meminta wejangan atau doa restu di Safari Jawa Timur beberapa waktu lalu. Sekaligus Kyai-Kyai tersebut dengan berani memberikan rekomendasi nama Cawapres yang mana ada 5 namun terlihat sekali bahwa salah satu sekaligus menjadi 'goal besar' adalah Muhaimin Iskandar, meski ada sosok Khofifah, Yenny, Mahfud, dan AHY. Lantas saja, Anies mempertimbangkan karena restu. Mengingat Kyai yang ia datangi juga bukan sembarangan, pasti bawa gerbong besar dan itu sangat diperhitungkan Surya Paloh.

Tentu kemana arah Demokrat? Jika PKB out dari Gerindra memutuskan bersama Nasdem, PKS juga sejauh ini masih bersama Nasdem (belum tahu besok atau beberapa waktu). Bisa saja, Demokrat akan merapat ke Ganjar Pranowo dimana belakangan PDIP dan Demokrat sudah sedikit mencair ditandai Puan yang sekarang dekat (terakhir datang ke acara HUT AHY beberapa waktu lalu) apalagi AHY sempat diusul jadi nama Cawapres walau belum tentu. Maupun bisa jadi membentuk Koalisi poros baru. Bukan tidak mungkin ramalan poros keempat akan menyeruak lagi meski beda pengusulnya dimana kemarin Golkar dan PAN kini kabarnya Demokrat yang belum lama juga diisukan oleh Sandiaga mendorong adanya Poros Keempat, walau sebelumnya diklaim Sandi hanya ingin ngajak AHY masuk tapi bukan tak mungkin skenario bisa terjadi.

Skenario apakah itu? Demokrat akan bergabung dan menghubungi kembali alias 'callback' PPP yang tadinya sempat komunikasi, bukan ke Ganjar namun bikin koalisi baru seperti yang dikemukakan oleh orangnya Sandiaga, yaitu Sandiaga ingin sekoci secara ia kuat secara finansial belum lagi muda dan kapabilitasnya sebagai seorang pengusaha dan jaringan luar negeri. Sangat disayangkan tidak jadi pemain, sama halnya AHY. PPP dan Demokrat akan mendorong usungan AHY-Sandiaga atau Sandiaga-AHY (realistisnya Sandiaga karena umur dan juga soal ketokohan/pengalaman politik, sama uangnya). Kemudian mengajak PKS untuk masuk dan meninggalkan Nasdem-PKB (toh PKB tak anggap lagi). Apalagi kembali soal PPP, PPP juga tidak pasti bahkan bukan tak mungkin Cawapres Ganjar bukan Sandiaga, sehingga jangankan desakan loyalis Sandiaga, desakan akar rumput PPP dan fungsionaris yang masih percaya Ganjar dan meminta kadernya untuk jadi Cawapres mewajarkan untuk pertimbangkan ulang. Jadi PPP akan out dari Koalisi bersama PDIP dan tersisa PDIP sendirian partai Parlemen (toh juga siap) yang mendukung Ganjar bersama partai kecil seperti Perindo dan Hanura. 

Plot Twistnya jadi seperti ini : 

  1. Prabowo Subianto - Airlangga Hartarto/Erick Thohir diusung Gerindra, Golkar dan PAN (Airlangga memungkinkan legowo dan Golkar demikian jika Cawapresnya 1 atau 2 tokoh antara Gibran Rakabuming jika disetujui oleh MK atau jika tidak Erick Thohir, diluar itu Golkar berkeras untuk Airlangga)

  2. Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar diusung Nasdem dan PKB

  3. Ganjar Pranowo - ................. (Wakilnya belum diketahui namun santer dikabar bukan sosok partai sehingga kuatnya antara Andika Perkasa atau Mahfud MD atau Yenny Wahid) diusung oleh PDIP sendirian 

  4. Sandiaga Uno - Agus Harimurti Yudhoyono diusung oleh PPP, Demokrat dan PKS

Wallahualam. Wait n see 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun