Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Prabowo, Capres yang Tua Tahu Diri, Ingin Berbagi Bukan Bermain Api

27 Juni 2023   17:35 Diperbarui: 27 Juni 2023   17:39 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo bersama Cawapres Terkuatnya (Sumber: MNC Media)

Apa maksudnya? Prabowo 2024 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang bilang Prabowo terlalu otoriter dan arogan mungkin harus baca ini. Sumber ini sahih dari salah satu orang dekat Prabowo. Beliau ingin Wakil yang lebih muda, enerjik dan tentunya punya kapabilitas untuk melengkapi yang kurang karena kelak bisa jadi dia akan dominan. 

Prabowo di 2024 jika diberi amanah oleh rakyat justru akan memberikan kebebasan kepada siapa yang mendampingi dan kebebasan untuk menjadi teman berpikir dan berjuang bersama. Beliau memang akui bahwa selama ini ia jauh dari rasa keadilan, beliau masih belajar untuk menjadi sosok yang adil karena adil adalah sangat sulit bagi setiap orang yang berkuasa. Keadilan ia akan capai dari titik yang kecil, yaitu dari cara ia maintaining hubungan dengan pendamping. Ingat, Wapres jaman kini adalah satu paket dan berkontribusi pada kemenangan bukan pejabat hasil tunjukan makanya seperti 'banserep' di zaman Orba. Makanya harus saling hargai itu penting, karena seorang Wakil pun memiliki potensi. Maka demikian, salah satu gebrakan Prabowo adalah ingin memberikan pembagian kewenangan yang seimbang dan setara (plus potensial) kepada sang Wakil yang bisa dipastikan lebih muda darinya tersebut (kalau perlu semuda mungkin).

Beliau ingin kepemimpinan yang setara meski antara Wakil dan Pemimpin itu tidak boleh Wakil langkahi alias tetap 1 langkah dibelakang tapi setidaknya profesionalisme tetap dijunjung dan rasa kemanusiaan untuk saling membangun konsensus yang melengkapi dicapai. 

Beliau tidak ingin merasa one man show karena ia tahu diri bahwa ia sudah tua. Apalagi beliau juga tetap pada pendirian bahwa ia tetap 1 periode setelah itu kaderisasi membebaskan siapa yang akan melanjut dan itu tidak berubah bahwa kans seorang Wakil akan lebih besar untuk posisi penerus. 

Kalau boleh harus diakui, Wapres yang diinginkan Prabowo juga lebih pintar daripadanya supaya benar-benar Wapres itu solutif, bukan sekedar menjadi bunga yang mendorong banyaknya lebah untuk menghinggapi dan akhirnya sampai singgasana. Untuk apa? Dia sudah sangat bersyukur menjadi Menteri diberi kesempatan sebagai Negarawan yang berhasil berperan sedikitpun itu berarti pada Negeri. 

Presiden adalah bonus, makanya kelihatan bahwa Prabowo lebih kalem dan tiada menggebu, justru sikap itu ingin didorong kepada Wakilnya kelak namun tetap proporsional karena ini bentuk penghormatan. Ya bagaimana? Prabowo teringat ketika janjinya pada Megawati waktu Batutulis (mungkin masih ingat) sebenarnya dasar Batutulis salah satu pandangan Mega sedikitnya menyinggung soal itu, antara pemimpin tua dengan wakil mudaan dan porsi strategis dan keleluasaan wakil untuk berkontribusi. Menyinggung soal Gusdur dan Mega dahulu ada Keppres dan pembagian kewenangan yang tegas dan jelas sehingga berjalan relatif seimbang (bukan Matahari Kembar bukan juga Ban Serep).

Ya sama seperti Gusdur dan janji Batutulis Mega dan Prabowo. Kelak Prabowo dengan Wakilnya akan buat Keppres soal pembagian kekuasaan, ini proporsional saja yang selaras dengan bidang Wapres yang bisa dan setidaknya disitu ia paling banyak didorong untuk melakukan pemerintahan, paling tidak lebih banyak dari pembagian kewenangan Presiden sebelumnya kepada Wakil dan disitu ia diberi ruang luas. Bukan hanya Wapres memimpin rapat internal bidang dan memberikan memo, namun itu andil dalam memutuskan bahkan memberikan masukan solutif atau bahkan memparaf dan analisis terkait peraturan yang selaras pada bidang yang diberi. 

Intinya Wapres juga akan diberdayakan, sisanya Presiden bersih tinggal eksekusi saja sebagai Presiden. Namun semua terus terang dan jelas. Semisal Wapres diberi amanah untuk fokus pada membangun kepemudaan berarti Wapres bertanggungjawab penuh atas bidang tersebut dengan sesuai Keppres atau Perpres dia sebagai Ketua Tim, dia banyak concern untuk turun andil dan memberikan koordinasi melalui rapat bersama Kementerian/Lembaga terkait bahkan jajaran dibawah, bahkan pengambilan keputusan strategis dan akhirnya diserahkan ke Presiden dalam Ratas itu tinggal disahkan saja. Setidaknya beban Prabowo atau Presiden jadi lebih ringan karena sudah ada yang membantu memikirkan panjang. 

Sekalipun Prabowo punya masukan atau usul lain, itu setidaknya wajib dibincangkan dengan yang punya kewenangan yaitu Wapres, antara diakomodir atau tidak biarlah itu semua mencair begitu saja. Toh perbedaan pasti biasa. Tinggal dimaintain agar tidak pecah justru menyempurnakan jika kurang. Sampai pada titik dimana semisal ada kebijakan terkait kepemudaan (bidang yang diberi kepada Wapres) berarti Wapres juga bertanggungjawab untuk menganalisa alias memberikan catatan dan masukan bahkan ikut merumuskan serta memparaf meski muaranya adalah kepada Presiden untuk UU, PP dan Perpres diteken maupun Menteri/Kepala Lembaga dalam Peraturan mereka. Wapres tidak punya produk hukum tapi berperan dalam DIM rumusan, Naskah Akademik dan pemarafan itu juga sudah efektif memberikan peran bahwa Wapres dihargai.

Seperti itulah Prabowo menghargai kawan pendampingnya kelak dalam pemerintahannya nanti. Ruang itu diberi sekalipun berbeda dan tentu tidak boleh melangkahi namun harus seimbang dan tetap fokus melengkapi dan memperbaiki. Wakil tidak nganggur tapi harus berhasil membuat mujur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun