Jadi teringat Upacara Hari Pahlawan tahun lalu yang mengatakan bahwa Pahlawan adalah Inspirasi. Kata yang singkat namun punya makna mendalam dimana stereotip atau sentimen tentang sebuah kepahlawanan bukan berarti aksi yang cenderung teatrikal atas dasar sesuatu yang dirasa sangat darurat sehingga dia mampu atasi semua oleh karena kemampuan yang dirasa sakti mandraguna, atau punya kegigihan yang melampaui segenap akal maupun angkasa. Bukan, namun pahlawan sudah merangsek pada sesuatu yang lebih kecil yaitu menjadi teladan maupun inspirasi bagi semua. Memang sekarang momentum Hari Pahlawan masih jauh, ini bukan cerita soal pahlawan namun refleksi atas hari demi hari yang kini menjadi lebih berwarna meski berat untuk dilalui. Patut disyukuri sekaligus menjadi atensi bahwa segala sesuatu langkah kita punya nilai dimana tidak semata hidup kita berlaku sembarang.Â
Semua orang punya lantunan sejarah bak pahlawan tinggal bagaimana kita mengelolanya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Hari terus berputar, detik terus berpacu, seolah tidak akan terasa bahwa usia kita juga sudah termakan dan berkurang di bumi. Lantas, apa yang perlu dilihat dari sebuah makna dari pahlawan sebenarnya. Benar sekali, waktu untuk terus menjadi dan memberi semangat bukan serta merta menerima atau mendapat saja.Â
Pahlawan adalah antitesis dari ketidakpastian. Hari hari yang berlaku memang penuh misteri. Krisis yang terjadi secara multidimensi memang mengkhawatirkan dan seolah memberi penekanan bagi kita untuk lebih berkaca, bahwa ketidaksempurnaan bukan menjadi penghalang. Malah justru sesuatu yang kecil bisa terasa bermanfaat besar apabila hal tersebut bisa dilalui dengan penuh semangat dan ketulusan. Sebagai seorang manusia yang juga makhluk sosial.Â
Maka benar sekali bahwa buah perjuangan selalu bermuara pada manisnya keberhasilan. Berhasil bukan berarti kita sudah hebat, melainkan ada 'darah dan keringat' yang dikorbankan dan harus dipertahankan. Belajar dari semangat yang ditimbulkan oleh para pahlawan menjadi atensi bersama bahwa sekarang kunci dari sebuah keraguan adalah optimisme.Â
Dewasa kini, masyarakat malah condong pada sesuatu yang abstrak dan instan oleh karena perbudakan secara terselubung dari globalisasi. Globalisasi hari demi hari menunjukkan nilai yang negativisme dimana kebebasan terbuka luas berbanding terbalik dengan menguatnya rasa kemanusiaan. Malah gandrung akan nilai individualis dan persaingan yang menjatuhkan. Krisis bukan momentum untuk meniadi hebat, melainkan memenangkan banyak orang untuk hebat oleh karena survive atas semua kegagalan-kegagalan yang ada.Â
Pahlawan memang terkesan Utopis. Utopis oleh karena segala sesuatu terasa ringan dan sempurna, sebenarnya bisa saja menjadi Realistis. Intinya jadilah sesuatu yang pembaharu. Pikirkan bahwa hari demi harimu punya nilai, punya sesuatu yang dirasa memiliki dampak bagi sekitaran. Itu sudah lebih dari cukup mendeskripsikan bahwa pahlawan tiada pernah mati, justru semakin berani. Karena hari demi hari akan selalu sulit dilalui, hanya saja apabila semua dijalankan dengan kegigihan, dengan optimis dan pasti niscaya bahwa segala sesuatunya bisa menjadi lebih ringan. Intinya tidak berpaku pada sesuatu yang instan dan abstrak melainkan belajar pada proses bahwa segala sesuatu memang tak mudah dan bermuara menjadi lebih indah.Â
Semangat untuk para pahlawan yang membaca. Semoga berdampak dan selalu bermaslahat bagi semua yang yakin, bagi semua yang optimis dan bagi semua yang konsisten. Itu baru namanya Pahlawan sejati dalam kacamata Realistis. Pahlawan akan selalu menjadi Inspirasi bagi semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H