Tulisan ini terilhami pada gagasan besar bahwa progresivitas mampu mengalahkan pakem-pakem yang seakan 'menghantui' dan 'mempermainkan' kebenaran. Maksudnya adalah sesuatu yang selama ini abstrak bisa menjadi faktual apabila hal itu didukung dengan sinergi nyata dari profesionalisme masing-masing kepentingan.Â
Saya berkaca satu data penduduk pada narasi bahwa hal ini bisa dipermudah melalui sebuah kanal atau wadah yang mampu membuka semuanya.Â
Abad ini di negara ini, gejolak reformasi dalam sistem birokrasi memang sempurna. Mulai dari E-KTP atau KTP Elektronik dimana data identitas kita bisa terekam dengan baik melalui komputer, terlepas pro dan kontra-nya harus diakui itu merupakan terobosan apalagi hal itu bisa dilakukan untuk negara sebesar ini hingga gagasan soal Mall Pelayanan Publik yang mana ketika saya baca merupakan suatu wadah atau pintu dimana banyak sekali layanan demi layanan yang diberi instansi bisa disinergikan dengan cepat dan tepat yang kuncinya adalah teknologi.Â
Birokrasi itu merupakan momok namun apabila bisa dikelola dengan baik, bukan sekedar memangkasnya melainkan lebih pada tatakelolanya menjadi sebuah kekuatan bagi entitas negara untuk meningkatkan kepercayaan. Sekali lagi kita musti sepakat bahwa kepercayaan itu adalah barang mahal. Sama halnya dengan kejujuran dan kesehatan.
Kini keduanya bertransformasi menjadi KTP Digital dan juga MPP Digital. Lebih advance lagi mengingat zaman butuh kecepatan, ditengah maraknya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence mempengaruhi manusia yang normal untuk bisa berdaya saing mengimbangi dengan mereka.Â
Manusiawi memang jika kesalahan itu ada meskipun AI adalah buatan manusia namun harus diakui ketika mereka sudah bergerak menuju sempurna melebihi kita tentu menjadi keras tanggungjawab moral kita untuk meresponnya.Â
Dari segi birokrasi yang lahir dari sebuah kebijakan, kebijakan memang tidak bisa memuaskan mencakup semua pihak namun kualitas dan rasionalitas memang harus dijunjung tinggi guna setidaknya ada sisi efisiensi yang bisa dicapai dari langkah tersebut.Â
Sebenarnya pemantiknya ada di identitas kita, melalui 1 data yang esensial dan fundamental yang kita punya yaitu nomor induk kependudukan otomatis bisa membuka semuanya. Karena kunci negara bisa hadir atau entitas publik lainnya bisa menjalankan proses bisnisnya bersama dengan masyarakat adalah melalui modal administrasi yang kita miliki.Â
Terus terang, NIK itu selalu dipakai untuk kita menggunakan segala sesuatu dalam proses urus ini urus itu pasti tak jauh dari hal tersebut sejak kita kecil kita diberikan angka yang memang rumit tersebut namun perlahan kita pahami bahwa itu sangat berguna bagi kita.Â
Makanya jaga terus nomor induk kita, karena bukan hanya kita diberikan kemudahan melainkan kita bisa mengatasi masalah menggunakan NIK tersebut bahkan kita bisa lebih leluasa dalam memastikan moralitas kita bisa terjaga dengan baik, atau bahasa mudahnya kita juga semakin terawasi untuk tidak berbuat hal yang tidak baik karena ada kepastian hukum yang ternaungi dari modal administrasi tersebut.
NIK menjadi dasar untuk membuat KTP, dari yang Elektronik yaitu kartu dengan hologram atau RFID sebenarnya sudah masuk dengan komputer. Sementara data komputer atau Big Data tersebut memang sudah tersimpan atau terenkripsi dengan baik.Â