Mohon tunggu...
Felis Cts
Felis Cts Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa/Mahasiswa

Ya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berlibur ke Kota Solo

16 Januari 2025   09:53 Diperbarui: 16 Januari 2025   09:54 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat liburan sekolah tiba, keluargaku memutuskan untuk memanfaatkan waktu tersebut dengan berlibur ke Kota Solo. Sebenarnya, aku tidak terlalu menyukai bepergian karena lebih suka menghabiskan waktu liburan di rumah. Menurut ku, bepergian hanya akan menguras tenaga. Namun, karena tidak ingin tinggal sendirian di rumah, aku memutuskan untuk ikut bersama keluargaku ke Kota Solo. 

Kami berangkat menggunakan mobil dari Depok menuju Solo. Setelah tiba, kami langsung menuju rumah sepupuku. la dan keluarganya sering berpindah-pindah kota mengikuti pekerjaan ayahnya. Kali ini, mereka tinggal di Solo, sehingga kami memutuskan menginap di sana selama beberapa hari. Sayangnya, sepupuku tidak berada di rumah karena la sedang bersekolah di pondok pesantren. 

Aku senang berada di Solo karena udaranya tidak terlalu dingin seperti di rumah. Aku tidak perlu memakai jaket saat tidur, yang membuatku lebih nyaman. Hal ini sangat membantuku. Karena aku sensitif terhadap udara dingin, terutama karena aku sedang flu. 

Keesokan harinya, kami pergi berwisata ke Candi Prambanan. Sayangnya, cuaca sangat panas karena matahari bersinar terik. Di sana, pengunjung tidak diperbolehkan membawa air minum kemasan, sementara aku lupa membawa Tumblerku.

Aku dan kakakku masuk ke dalam area candi dan menjelajahi bagian- bagiannya. Suasana di dalam candi terasa pengap dan gelap. Untuk melihat patung, aku harus menggunakan lampu flash dan ponselku. Setelah selesai berkeliling kami keluar dari candi dan kembali ke mobil. 

Dalam perjalanan pulang, kami berhenti untuk makan di sebuah Rumah Makan Soto khas Solo. Tempat makan itu sepi dan banyak lalat yang hinggap di lauk-pauk. Soto yang disajikan hanya berupa mangkuk kecil berisi kuah dengan dua potongan daging, dan nasi pelengkapnya hanya setengah centong. Adikku, yang masih kecil, berkata bahwa porsinya pas untuk anak-anak. Namun, bagiku, soto itu hanya cukup untuk sekadar mengganjal perut karena porsinya sangat kecil dan tidak sesuai ekspetasi. Ibuku juga mengira porsinya seperti satu kuali besar. 

Setelah matahari terbenam, kami kembali ke rumah sepupuku untuk beristirahat. Esok harinya, sebelum pulang ke Depok, kami menyempatkan diri membeli oleh-oleh khas Solo, yaitu bakpia. Di sepanjang jalan, banyak toko yang menjual bakpia. Kami memilih salah satu toko yang ramai pembeli. Setelah membeli berbagai macam varian bakpia, kami kembali ke rumah sepupuku untuk bersiap-siap pulang. 

Aku membantu kakak dan ayahku mengemasi barang-barang ke dalam mobil. Setelah selesai, kami memulai perjalanan pulang. Di perjalanan, tiba-tiba mobil ayahku mogok. Kami pun berhenti di sebuah toko yang tutup untuk memperbaiki mobil. Sambil menunggu, ibuku memberikan makanan pengganjal perut, yaitu kue bulan kecil yang sangat enak. Setelah itu, ayahku membeli nasi Padang di sekitar sana, dan kami makan bersama di lantai sambil menunggu mobil selesai diperbaiki.

Setelah mobil selesai diperbaiki, kami pun melanjutkan perjalanan pulang. Ketika aku sedang setengah tidur, tiba-tiba rem mobil ayahku blong. Kami menabrak mobil yang ada di depan kami. Untungnya, kecepatan mobil tidak terlalu cepat, namun kejadian itu tetap sangat menakutkan. Ayahku sedikit trauma dengan kejadian tersebut sehingga ia memutuskan untuk beristirahat sejenak di masjid terdekat. Setelah kami selesai shalat, kami pun kembali melakukan perjalanan menuju rumah dengan selamat. 

Dari liburan itu, aku merasa sangat senang karena mendapat mendapatkan banyak wawasan dan pengalaman baru di Kota Solo. Selama di sana, aku belajar banyak hal, mulai dari mengenal budaya dan tradisi setempat, mencicipi kuliner khas Solo, hingga mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Meskipun ada beberapa tantangan, seperti cuaca atau musibah dalam perjalanan, semua itu mewarnai perjalanan ini. Liburan ini menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan yang akan selalu ku kenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun