Mohon tunggu...
Felisa Yesa Amanda
Felisa Yesa Amanda Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Brawijaya

Mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Islam dan Kebudayaan Masyarakat Jawa

20 November 2021   11:51 Diperbarui: 20 November 2021   12:44 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam merupakan ajaran keagamaan yang memberikan pedoman atau petunjuk kepada setiap umatnya untuk menuju keselamatan, kesentosaan, dan kesejahteraan. Islam mengajarkan untuk selalu patuh, taat, dan tidak melawan kehendak Allah SWT. Sedangkan, budaya merupakan suatu perilaku yang terbentuk di lingkungan masyarakat. Budaya sering dikatakan sebagai pola perilaku dalam kehidupan masyarakat. Seperti pada masyarakat Jawa, mereka memiliki pola perilaku yang nantinya akan terbentuk sebagai sebuah budaya. Maka dari itu, Islam dan budaya akan selalu berkaitan.

Keterkaitan antara Islam dan kebudayaan Jawa berawal dari perkembangan islam di wilayah Jawa yang telah disebarkan oleh para Walisongo. Para Walisongo memiliki upaya tersendiri untuk menyebarkan agama Islam ke Pulau Jawa. Upaya yang dilakukan oleh Walisongo yaitu mereka melakukan penyebaran agama Islam dengan tidak tergesa - gesa dan tidak menolak akan kebudayaan yang sudah ada di masyarakat Jawa. Penyebaran agama Islam di wilayah Jawa dilakukan dengan cara pendekatan budaya. Budaya - budaya yang terbentuk di lingkungan masyarakat Jawa dijadikan dasar untuk menguatkan agama Islam yang sudah mulai menyebar di wilayah Jawa oleh para Walisongo. 

Walisongo menerapkan upaya dakwah penyebaran agama Islam yaitu dengan berpacu pada manut milining banyu atau bisa dideskripsikan sebagai ikuti alurnya saja. Dengan begitu penyebaran agama Islam akan semakin luas dengan memperhatikan kebudayaan yang sudah ada dalam lingkup masyarakat. Kolaborasi antara agama Islam dengan budaya lokal Jawa akan menciptakan sebuah budaya baru, yaitu budaya Islam Jawa. Budaya baru inilah yang nantinya akan merubah sistem kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik dan lebih religius. 

Islam dan budaya Jawa yang berpadu banyak menghasilkan kebudayaan - kebudayaan baru. Selain terciptanya kebudayaan baru, perpaduan Islam dan budaya Jawa juga masih mempertahankan budaya atau tradisi lama, yaitu ritual Nyadran. Ritual Nyadran adalah salah satu bentuk ritual adat yang ada di Pulau Jawa. Ritual Nyadran bisa juga disebut dengan tradisi Nyadran. Arti kata Nyadran sendiri adalah suatu bentuk selamatan yang dilakukan pada bulan ruwah dengan tujuan untuk memberi rasa hormat kepada para leluhur. Tradisi Nyadran juga dapat diartikan sebagai kegiatan bersih desa. Tradisi ini dipercaya dapat mendatangkan keberkahan dan kesejahteraan pada kehidupan masyarakat Jawa. Meskipun pada masa sekarang ini, yang semuanya serba modern dan perkembangan ilmu yang semakin maju, tetapi para masyarakat Jawa masih sangat mempertahankan budaya Nyadran ini sampai sekarang. 

Pada era globalisasi ini islam dan kebudayaan pada masyarakat Jawa mengalami perubahan yang cukup signifikan. Islam dan kebudayaan Jawa yang berpadu nantinya akan menghasilkan suatu perubahan yang didasarkan pada perkembangan ruang dan waktu. Pada kenyataannya Islam dan budaya Jawa tidak bersifat satu dan akan selalu berhubungan dengan perubahan. Islam dan budaya Jawa akan selalu berkaitan dengan proses perkembangan globalisasi serta modernisasi. Selain itu Islam juga akan selalu berhubungan bahkan berpadu dengan kebudayaan lokal masyarakat Jawa. Dalam menghadapi perubahan - perubahan akibat perkembangan globalisasi para lembaga organisasi keislaman di Jawa mulai merespon dengan sangat bervariasi, konservatif serta liberal. 

Dalam hal kehidupan beragama dan berbudaya masyarakat dipertaruhkan. Masyarakat dituntut untuk mengikuti alur perkembangan globalisasi yang cukup pesat. Tidak hanya itu, masyarakat juga akan mengalami masa peralihan budaya dan keagamaan. Dari yang mulanya sederhana, sekarang ini menjadi lebih kompleks. Pada masa sekarang ini masyarakat Jawa diharuskan dapat memilah kebudayaan yang patut untuk dipertahankan sesuai dengan pedoman ajaran Islam. 

Referensi

 Al-Amri, Limyah, and Muhammad Haramain. "Akulturasi Islam Dalam Budaya Lokal." KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan 10, no. 2 (2017): 87--100.

 Azis, Donny Khoirul. "Akulturasi Islam Dan Budaya Jawa." Fikrah 1, no. 2 (2013). 

Cahyono, Arief Rifkiawan Hamzah Heri. "Agama Dan Tantangan Budaya Modern Perspektif Islam." Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Budaya 1, no. 2 (2016): 421--48. 

Faris, Salman. "Islam Dan Budaya Lokal (Studi Atas Tradisi Keislaman Masyarakat Jawa)." Thaqafiyyat: Jurnal Bahasa, Peradaban Dan Informasi Islam 15, no. 1 (2016): 74--90. 

Kasman, Kasman. "Peran Walisongo Dalam Mentransfer Tasawuf." El-Furqania: Jurnal Ushuluddin Dan Ilmu-Ilmu Keislaman 4, no. 01 (2018).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun