Filsafat pendidikan memiliki berbagai macam aliran yang dapat membentuk suatu pemikiran yang baru. Salah satunya yaitu aliran idealisme. Disini penulis akan menjelaskan tentang apa itu aliran idealisme serta tokoh-tokoh dalam aliran idealisme adalah sebagai berikut.
1. Pengertian Filsafat Pendidikan Idealisme
Kata idealisme berasal dari bahasa Yunani yaitu ideal yang berarti pandangan. Jadi dapat diartikan bahwa idealisme dalam filasafat adalah suatu pandangan atau sistem filsafat yang menekankan pada pentingnya keunggulan pikiran, roh atau jiwa, dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat kebendaan atau material.
2. Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Idealisme
Adapun tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam filsafat pendidikan idealisme, antara lain:
a. Plato (427-374 SM)
Plato lahir pada tahun 427 SM di Athena, dari keluarga Aristiokrasi. Dimana ayahnya adalah keturunan dari raja pertama Athena, sedangkan ibunya dari keturunan solon yaitu seorang pembuat undang-undang, penyair, pemimpin militer serta pendiri demokrasi Athena terkemuka. Plato beranggapan tentang ide, bahwa ide adalah suatu yang objektif, artinya ide tidak diciptakan dari pemikiran individu melainkan pemikiran itu tergantung dari ide.
Oleh karena itu, dalam menerangkan ide ini Plato menggunakan teori dua dunia yaitu dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang disajikan oleh panca indera. Dimana sifat dunia ini tidak tetap dan terus berubah atau tidak ada suatu kesempurnaan. Sedangkan dari dunia lain adalah dunia ide, dimana dunia ini bersifat tetap, abadi dan sempurna.
b. Hegel (1770-1831)
Georg Wilhelm Freidrich Hegel atau yang dikenal dengan Hegel ini adalah seorang filosof yang menggunakan dialektika sebagai metode berfilsafat. Dimana dialektika itu sendiri adalah dua hal yang dipertentangkan lalu di damaikan atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis (pengingkaran), dan sintesis (kesatuan kontradiksi). Selain itu, adapun pernyataan Hegel yang terkenal adalah semua yang real bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat real dalam artian bahwa luasnya rasio sama dengan luasnya realitas.
c. Immanuel Kant (1724-1808)