Mohon tunggu...
Putri NurFelina
Putri NurFelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 7 Universitas Tidar

Humans are always lost and hurt by their lost and hurt by their own thoughts

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa Universitas Tidar Magelang Gelar Sosialisasi Stunting Yang Berkaitan Dengan Pengelolaan Limbah Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot

2 Agustus 2024   18:40 Diperbarui: 2 Agustus 2024   18:48 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemaparan materi pencegahan stunting

Magelang, 26 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar (Untidar) melaksanakan sosialisasi di Desa Krinjing, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan stunting. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah melalui pengelolaan limbah sampah organik dengan cara budidaya maggot.Kegiatan ini berlangsung pada akhir pekan lalu di Balai Desa Krinjing dan dihadiri oleh Ibu-ibu yang memiliki batita serta sebagian warga yang memiliki usaha peternakan ayam. Dalam acara tersebut, mahasiswa memberikan penjelasan tentang stunting, dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, serta pentingnya gizi seimbang dalam mencegah kondisi tersebut dengan cara melakukan pengelolaan limbah sampah organik dengan benar melalui budidaya maggot sekaligus untuk meningkatkan perekonomian.

"Kami ingin membantu masyarakat memahami bahwa stunting bukan hanya masalah kekurangan gizi, tetapi juga terkait dengan lingkungan yang sehat. Oleh karena itu, kami memperkenalkan budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan limbah organik," ujar Ketua Kelompok KKN Untidar, Ataf Ilhan Susilo.

Maggot, atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF), dikenal efektif dalam mengurai sampah organik dengan cepat. Larva ini dapat mengurangi volume sampah organik hingga 80% dan menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi yang bisa digunakan untuk pertanian. Selain itu, maggot memiliki nilai ekonomi karena dapat dijual sebagai pakan ternak yang kaya protein.

"Melalui budidaya maggot, kami berharap masyarakat dapat melihat limbah organik sebagai sumber daya yang bermanfaat, bukan sekadar sampah. Ini juga bisa menjadi peluang ekonomi bagi mereka," tambah Ataf.

Penyerahan Bibit Magot Oleh Ketua Kelompok KKN sebagai bentuk bantuan dari mahasiswa sebagai langkah awal proses Budidaya Maggot di Desa Krinjing
Penyerahan Bibit Magot Oleh Ketua Kelompok KKN sebagai bentuk bantuan dari mahasiswa sebagai langkah awal proses Budidaya Maggot di Desa Krinjing
Selama sosialisasi, mahasiswa KKN Untidar menunjukkan cara-cara sederhana untuk membudidayakan maggot di rumah, mulai dari pembuatan media pemeliharaan hingga pengelolaan hasil panen. Mereka juga memberikan contoh-contoh konkret bagaimana pupuk organik dari maggot dapat meningkatkan hasil pertanian.

pembagian bibit tanaman guna pemanfaatan lahan untuk mandiri pangan dalam rangka membantu pemenuhan gizi stunting.
pembagian bibit tanaman guna pemanfaatan lahan untuk mandiri pangan dalam rangka membantu pemenuhan gizi stunting.

Kepala Desa Krinjing, Bapak Haryanto, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN ini. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa Untidar yang telah memberikan pengetahuan baru kepada kami. Kami berharap program ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi desa kami," ungkapnya.

Kegiatan KKN ini merupakan bagian dari upaya Universitas Tidar untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah pedesaan. Dengan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan, diharapkan mampu menciptakan perubahan positif di masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan dan lingkungan.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi angka stunting di Desa Krinjing serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan.

Dokumentasi Bersama
Dokumentasi Bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun