Mohon tunggu...
Feliks Hatam
Feliks Hatam Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bloger dan Youtuber

Feliks Hatam. Asal Manggarai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Multi Nilai Permainan Tradisional yang Terancam Punah

21 Juli 2019   13:40 Diperbarui: 21 Juli 2019   15:29 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu tidak perlu diatur secara formal dalam kurikulum, tetapi lebih pada kreatifitas guru dalam menyajikan pembelajaran. Namun sebagai harapan sekaligus tindakan penyelamatan terhadap kekayaan permainan tradisianal, maka hal ini perlu ditegaskan dalam kurikulum. Sehingga dalam hal ini sangat penting bagi guru untuk bersosialisasi dengan masyarakat demi mengenal permainan-permainan yang biasa dan sering dimainkan oleh anak-anak.

Misalnya dalam pendidikan jasmani, didahulukan memberikan kesempatan kapada anak didik untuk memainkan permainan tradisional, dalam mata pelajaran PKN memberikan kesempatan kepada siswa untuk memainkan permainan tradisional yang menekankan nilai gotong royong, cinta sesama, disiplin, dan tolerasi, dalam mata pelajaran agama dengan didahulukan memperkanalkan siswa memainkan permainan tradisional dalam pembentukan karakter.

Kunjungi: Rojoklodok.com 

Potensi lokal akan tetap ada selain didokumentasikan dalam bentuk buku, tetapi juga kreatifitas guru dalam mengajar sangat dibutuhkan. Tindakan ini tidak hanya menyelamatkan potensi lokal Indonesia, tetapi juga menanamkan nilai kerakter dan wawasan kebangsaan anak didik, sehingga guru "tidak hanya menfokuskan perhatiannya pada bagaimana memutuskan apa yang harus dipelajari anak-anak dan bagimana anak-anak berpikir, tetapi yang menjadi prioritas dalam mengajar anak-anak adalah bagaimana cara belajar dan bagaimana cara berpikir" (Rose.C dan Malcom J.N, 2015:13).(Feliks Hatam) *

Artikel ini, telah dipublikasikan pada Laman http://www.floredpost.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun