Setiap murid pastinya memiliki standar akademik masing-masing. Ada remaja yang standarnya harus selalu mendapatkan nilai diatas 90, ada juga yang biasa aja jika mereka mendapatkan nilai remedial. Lantas, apakah sepadan untuk mempertahankan nilai rata-rata yang luar biasa jika remaja menghadapi stress berat, bahkan sampai harga diri mereka bergantung pada akademik mereka?
Academic Validation adalah sebuah fenomena dimana siswa membutuhkan validasi dari nilai akademik atau prestasi mereka, bahkan harga diri mereka bisa bergantung pada akademik mereka. Academic Validation bisa terjadi karena adanya pressure dari sekitar mereka seperti dari ekspektasi keluarga, guru, dan lain-lain.Â
Saya mewawancarai 3 murid di kelas saya yang bisa dibilang "murid berprestasi". Ada yang rasa bahwa kepintaran mereka adalah skill satu-satunya mereka jadi jika Academic Validation sangat bergantung dengan harga diri mereka. Academic Validation juga adalah sebuah award buat diri sendiri.Â
Mereka rasa bahwa ada banyak tantangan untuk mendapatkan nilai sesuai standar mereka seperti tidak ada motivasi, selalu menunda-nunda belajar, dan konsistensi. Walaupun begitu, dengan rintangan tersebut, Academic Validation membantu mereka untuk termotivasi belajar walaupun kehilangan motivasi, mereka tetap berusaha untuk belajar agar mendapatkan nilai sesuai standar mereka. Bagi mereka, belajar merupakan salah satu hal yang bermanfaat untuk masa depan.Â
Namun Academic Validation juga dikenal sebagai hal yang bisa sangat berdampak buruk untuk remaja. Mereka rasa bahwa mereka seringkali merasa burnout dan merasa bahwa mereka seperti robot karena terus-menerus merasa bahwa mereka perlu mendapatkan nilai bagus yang bisa berujung pada kelelahan dan pola pikir yang buruk.Â
Jadi jika mereka mendapatkan nilai yang tidak memuaskan, ada yang responnya bahwa mereka menyesal dan ada juga yang sangat kecewa dengan diri sendiri hingga menangis. Salah satu orang yang saya wawancarai mengakui bahwa jika nilai mereka buruk, mereka tidak akan memberi tahu kepada orang tua atau memberi tahu saat waktunya tepat.Â
Bisa disimpulkan bahwa rata-rata academic validation dapat berdampak positif maupun negatif bagi remaja. Academic Validation dapat membantu mereka untuk termotivasi untuk belajar tetapi meskipun demikian, mereka dapat merasa lelah dan sangat kecewa dengan diri sendiri karena harga diri mereka bergantung pada akademik mereka. Academic Validation juga dapat terjadi karena lingkungan mereka seperti keluarga. Dengan tekanan dari orang tua, itu bisa sangat mempengaruhi mereka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H