Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini bisa dikatakan memprihatikan. Para pelajar di Indonesia ini pada umumnya hanya pandai dalam teori saja, namun masih lemah dalam praktik atau pengaplikasiannya. Kurikulum pendidikan Indonesia memang sudah mengajarkan logika bahasa, logika matematika, logika moral, dan logika budaya. Namun pelajar Indonesia belum mendapatkan logika engineering seperti di negara maju lainnya. Logika enginering ini sudah di terapkan dalam pendidikan negara-negara maju seperti Amerika. Logika engineering dapat diajarkan melalui media mechanical toys.
Mechanical toys merupakan sebuah media pembelajaran yang menggabungkan ilmu fisika dan matematika. Melalui mechanical toys ini siswa dapat belajar fisika sekaligus matematika secara riil, bukan hanya secara teori saja. Jadi siswa dapat bermain sambil belajar matematika dan fisika.
Menurut saya, media pembelajaran melalui Mechanical Toys ini dapat diaplikasikan dalam pendidikan di Indonesia. Siswa usia SD dan SMP belajar matematika dan fisika secara riil dan menyenangkan sehingga siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran tersebut. Sekarang ini bisa kita lihat anak-anak usia SD dan SMP tertekan dan terbebani dengan bahan belajar yang begitu sulit. Mereka menerima pelajaran yang tidak sesuai dengan nalar umur mereka. Tidak ada salahnya kita mencontoh metode pembelajaran yang dilakukan oleh negara lain. Menerapkan metode pembelajaran yang lebih menyenangkan dan lebih riil supaya anak-anak tidak beranggapan bahwa belajar merupakan sebuah beban berat. Tidak salah bila kita mencontoh kelebihan negara lain bila itu dapat membawa pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H