Mohon tunggu...
Felicitas Aurelia
Felicitas Aurelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kami adalah seorang mahasiswa di Universitas Atma Jaya Yogyakarta Penulis Artikel : 1.Yeshi Visakha Tan 2.Raden Rara Alifia Az Zahra 3.Agatha Claudia Ginting 4.Felicitas Aurelia Febri Mentari 5.Angelina Salim

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Aplikasi Kolaborasi Kreativitas dan Penjemputan Sampah

13 Juni 2023   01:14 Diperbarui: 25 Juni 2023   12:34 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Indozone (https://shorturl.at/kxzCU)


Penumpukan sampah di Yogyakarta menimbulkan banyak masalah bagi warga sekitar. Permasalahan yang muncul terdiri dari menjadi sarang serangga dan tikus, menjadi sumber polusi, dan pencemaran tanah, air, dan udara, serta dapat membahayakan kesehatan. Menurut data dari Sekretariat Bersama (Sekber) Kartamantul (2022), sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Piyungan sekitar 700 ton per hari yang merupakan akumulasi dari Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. 

Dari data dan berita tersebut, TPA Piyungan sudah tidak bisa lagi menerima sampah tersebut. Banyak orang yang membuang sampah sembarangan tanpa mempedulikan konsekuensinya. Selain itu, kesadaran memilah sampah berdasarkan jenisnya masih sangat kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi dan implementasi yang tegas dari publik baik dari masyarakat dan industri tanpa pengolahan lebih lanjut. Situasi ini membuat kami sangat prihatin. Oleh karena itu, aplikasi ini hadir sebagai suatu solusi yang inovatif untuk membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik.

Dari masalah di atas, tujuan yang diangkat adalah memudahkan masyarakat dan industri untuk mengelola sampah. Awal mula mencari ide dari tujuan tersebut, kami menggunakan metode design thinking. Setelah tujuan ditetapkan, setiap partisipan memunculkan kata-kata yang muncul di kepala pertama kali dan tidak berhubungan dengan tujuan yang telah diusung. Hal ini dapat membantu mencari ide di luar dari biasanya. Setelah itu, muncullah ide dan konsep, yaitu internet dan membuat platform internet. Akhirnya, konsep tersebut memunculkan partisipan pemberi ide sebuah ide pilihan yang menjadi prioritas, yaitu membuat aplikasi pengelolaan sampah dengan kreativitas bangsa.

Idenya adalah aplikasi penjemputan sampah. Letak kreativitasnya adalah dengan melibatkan masyarakat dan komunitas kreatif untuk menjual hasil karya yang terbuat dari sampah/barang bekas dari masyarakat juga. Selain dari itu, aplikasi ini juga dapat menyediakan fitur edukasi dan tips lingkungan yang bermanfaat. Pengguna dapat mengakses artikel, video, atau infografis tentang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, upaya daur ulang, dan praktik keberlanjutan lainnya. Fitur ini akan membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pengguna tentang pentingnya pengolahan sampah secara efektif.

Setelah kami memilih ide pilihan yang menjadi prioritas kami, kami dapat menganalisis perusahaan yang ingin kami bangun ini menargetkan segmen pasar yang luas, yaitu individu berusia 13 tahun ke atas dengan gender mayoritas perempuan. Segmen ekonomi yang dituju mencakup semua kalangan. 

Perusahaan menawarkan beberapa proposisi nilai kepada pelanggan. Pertama, penjemputan fleksibel untuk memudahkan pelanggan dalam pengambilan sampah. Kedua, transaksi yang dapat dilakukan dengan cash dan non-tunai, seperti menggunakan poin atau e-Money. Ketiga, adanya opsi pembayaran dengan mencicil. Keempat, perusahaan menjamin kualitas penjualan sampah dengan mengutamakan keamanan dan kualitas produk.

Perusahaan menggunakan berbagai media untuk berinteraksi dengan pelanggan dan mempromosikan produknya. Media yang digunakan antara lain aplikasi untuk penjualan produk, Instagram, Tiktok, Facebook untuk pemasaran, LinkedIn untuk pemasaran dan jaringan (karyawan dan mitra), serta galeri untuk pameran seni hasil karya masyarakat. 

Perusahaan mengadakan pameran seni secara berkala untuk memperkenalkan produk dari komunitas kreatif kepada masyarakat. Relasi yang dilakukan perusahaan, yaitu melakukan pameran seni, promosi melalui media sosial. Selain itu, perusahaan juga fokus pada pengembangan branding dengan prinsip modern yang berbasis lingkungan. Penghargaan seperti diskon dan keanggotaan diberikan kepada pelanggan untuk memperkuat relasi dengan mereka.

Perusahaan memberikan manfaat kepada pemilik usaha dengan menghasilkan keuntungan atau profit. Pemilik usaha juga mendapatkan pelayanan istimewa untuk penjemputan sampah serta menambah relasi dari pemilik perusahaan dengan perusahaan yang memiliki visi yang serupa.

Perusahaan menggunakan sampah organik dan anorganik sebagai bahan baku untuk pembuatan produk. Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan meliputi ibu-ibu, pengrajin kreativitas, dan programmer. Aktivitas utama perusahaan mencakup pembelian sampah dari masyarakat, penjualan sampah kepada masyarakat, serta tempat penjualan karya komunitas. Perusahaan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk kerjasama dengan rapel, komunitas kreatif dan ibu-ibu, serta relasi dengan penyedia e-Money, Octo Mobile, dan Asetku.

Untuk menghasilkan profit, perusahaan mengenakan biaya jasa aplikasi (5-15 persen dari pembelian sampah masyarakat), ongkos jemput sesuai jarak, dan tiket masuk pameran. Biaya yang harus dikumpulkan selama pelaksanaan adalah biaya pameran, biaya pembelian sampah, biaya kemitraan, biaya menyewa agen software developer, dan biaya meluncurkan aplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun