Mohon tunggu...
Felicia Kezia
Felicia Kezia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ukrida

Mahasiswa Ukrida dengan kegiatan yang berhubungan dengan akademik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelayanan Caring Through Creativity (CATCHY) di Jovin Smart School

31 Juli 2023   14:27 Diperbarui: 31 Juli 2023   14:54 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelayanan yang kami lakukan adalah pendekatan melalui pendidikan non-formal. Adapun hal ini kami lakukan untuk mengembangkan minat dan kreativitas anak. Selain itu, pendidikan non-formal ini juga bisa membuat pikiran anak lebih fresh, tidak mudah jenuh, dan mempunyai ruang untuk berpikir kreatif. Proses pelayanan ini kami lakukan sebanyak 5 kali pertemuan. 

Dimulai dari pertemuan pertama yaitu menggambar dan mewarnai sebuah mimpi, bermain games yang melatih otak, belajar bahasa inggris dasar, membuat prakarya, sampai dengan kegiatan olahraga di outdoor. Awalnya, kami sempat merasa nervous untuk mengajar anak-anak. Tapi melihat respon mereka yang cukup responsif membuat kami mulai ikut berbaur dengan mereka. Dalam pelayanan ini, kami menyadari dan mengamati bagaimana kondisi anak dan lingkungannya. 

Kami sadar mereka memiliki kekurangan secara finansial, fasilitas sekolah yang tidak memadai, dan akses pendidikan yang kurang. Melihat kondisi tersebut, kami sebagai mahasiswa sangat tergerak untuk menjadi agen dari perubahan tersebut. Mungkin kami tidak bisa membantu banyak secara materiil, tapi kami berusaha membantu secara moril dan memberikan ilmu yang kami miliki. Kami ingin anak-anak tersebut mendapatkan pengetahuan yang mungkin mereka tidak dapatkan, melalui program yang kami lakukan. Sehingga sekolah bisa menjadi tempat menyenangkan bagi mereka.

Program pelayanan ini berfokus kepada bagaimana membangun pola pikir yang kreatif, yang mungkin dirasa tidak perlu dilakukan. Namun sebenarnya, proses pendidikan yang seperti ini justru membangun semangat dan gairah belajar anak. Sehingga hal inilah yang kami lakukan untuk mengurangi rasa jenuh dan bosan pada anak. Sampai pada pertemuan kami yang terakhir, kami melihat anak-anak masih sangat antusias mengikuti kegiatan yang kami lakukan. 

Meskipun ada sedikit perdebatan pada anak tersebut pada umumnya, tapi kegiatan kami bisa berlangsung dengan lancar dan baik. Kami juga melihat mereka semangat mengikutinya hingga selesai dan merasa menantikan kami di minggu mendatang di mana mereka sempat menyeletuk "sampai jumpa di minggu depan ya kak,". Sebagai mahasiswa kami senang bisa melakukan pelayanan ini, karena dengan ini kami bisa melihat adik-adik yang memiliki keterbatasan tapi masih memiliki semangat untuk berangkat ke sekolah menempuh pendidikan mereka. Keterbatasan tersebut tidak mengurungi niat mereka untuk belajar, dan hal ini yang harus kita pelajari di tengah kemudahan yang kita miliki. Selain itu, privilege yang kita miliki harus benar-benar kita gunakan dengan maksimal.

Kami sebagai mahasiswa sangat berharap melalui program pelayanan yang kami lakukan bisa menjadi dampak yang baik bagi pembaca. Kami berharap masih ada "orang baik" yang peduli akan pendidikan bagi anak jalanan. Kami juga berharap ada banyak insan-insan yang memberikan mereka fasilitas yang layak sebagai komunitas belajar. Terutama mereka adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa ini. Ada baiknya jika mereka bisa disupport dengan maksimal.


Diharapkan melalui program ini ada banyak hati yang tergerak untuk melayani dan menjadi alarm bagi kita sebagai manusia untuk terus bersyukur apapun keadaan yang kita alami. Karena sejatinya setiap orang memang memiliki medan pertempurannya masing-masing, tapi jangan lupa untuk tetap bersyukur untuk setiap hal yang kita lalui dan kita miliki karena ada banyak orang yang tidak seberuntung kita.

Dari project ini, khususnya kami mahasiswa diingatkan untuk tidak selalu melihat ke atas untuk motivasi, karena kadangkala sebagai manusia kita juga perlu melihat ke bawah untuk rasa syukur dan empati. Sehingga sudah sepatutnya kita sebagai manusia saling melayani mereka yang membutuhkan. Akhir kata, kami mengingatkan generasi milenial untuk mari kita menjadi pelita harapan dan agen perubahan bagi orang di sekitar kita. Kami juga mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan project ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun