Dalam sudut kamar, ia duduk sendiri,
Memandang ke luar, termenung meratapi diri,
Kamar berserakan, dan sunyi yang menghampiri,
Ia melewati hari, dalam kesendirian yang menemani.
Dirinya begitu rapuh, tanpa tawa dan ceria,
Hanya rasa hampa dilubuk hatinya,
Terus memohon, agar seseorang datang menolongnya,
Membawanya pergi dari kesunyian yang melanda.
Ia berharap, suatu saat pintu akan terbuka,
Suara hangat memanggilnya, menyembuhkan jiwa yang terluka,
Namun waktu terus berlalu, tanpa adanya pelukan dan cerita,
Hanya bayangan masa lalu, yang tak akan menjadi nyata.
Anak kecil yang kesepian, berharap cinta dan perhatian,
Walau kenyataan tak sesuai harapan,
Ia akan terus menanti,
Dengan hati kecil yang menghadapi sepi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H