Malam ini, langit menumpahkan airnya dengan deras,
Membasahi bumi, menghilangkan debu yang terhampar luas.
Rintiknya menemani hatiku yang rapuh,
Dinginnya seperti sikapmu yang menjauh.
Hujan yang turun tanpa henti,
Bagaikan cintaku yang tak terganti.
Namun dirimu mengingkari janji,
Mengurung harapan dalam jeruji.
Aku menyadari, dirimu telah melukai hati.
Meninggalkanku seorang diri, dengan luka tak terobati.
Dirimu pergi seakan semua itu ilusi,
Begitu cepat, hingga diriku tak mampu bereaksi.
Aku mengharapkan cinta yang abadi, hingga waktu tak lagi berarti.
Sampai menjadi debu, selamanya terjaga dalam hati.Â
Namun kenyataan seperti tragedi, mengukir luka yang tak akan mati.Â
Aku hanyalah debu, yang duduk diam dan terus menanti.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H