politik.Â
Pemilihan umum adalah salah satu momen penting dalam sistem demokrasi di suatu negara. Pemilu tidak hanya merupakan ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga sebagai sarana bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusanDalam menyelenggarakan pemilu yang sukses, peran perempuan di masyarakat memiliki kontribusi yang penting. Sebagai peserta, perempuan memiliki sumbangsih dalam tercapainya kuota 30% keterwakilan perempuan. Perempuan dapat berperan sebagai pemilih yang aktif dan bertanggung jawab sehingga dapat memanfaatkan hak pilihnya untuk memilih calon yang dianggap paling sesuai dengan visi dan nilai-nilai yang dianut. Dengan berpartisipasi dalam pemilu, perempuan dapat berkontribusi dalam menentukan arah kebijakan publik dan memilih pemimpin yang mewakili kepentingan mereka.
Selain perannya sebagai peserta, sebagai pemilih perempuan memiliki tugas menjadi penggerak sosial karena tidak lepas dari kesehariannya sebagai penyebar informasi di kalangan keluarga, kerabat, tetangga masyarakat sekitarnya tentang pentingnya pemilu, hak-hak pemilih serta calon-calon yang akan bertarung.Â
Perempuan dapat menjadi agen perubahan yang kuat dalam mendorong orang-orang di sekitarnya untuk menggunakan hak suara mereka, mengorganisir pertemuan dengan tetangga, keluarga, atau teman-teman untuk membahas isu-isu politik dan menjelaskan pentingnya pemilu. Perempuan juga dapat membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam proses registrasi pemilih dan mengatasi hambatan logistik lainnya yang mungkin dihadapi oleh warga.
Perempuan dapat terlibat dalam gerakan sosial dan advokasi yang berkaitan dengan pemilu dengan memperjuangkan kesetaraan gender, perlindungan terhadap kekerasan politik serta mendorong partai politik dan calon untuk memperhatikan isu-isu perempuan dalam platform dan program perempuan. Perempuan, terutama Ibu-ibu mempunyai peranan penting dalam pembentukan generasi muda yang sadar politik dan berperan aktif dalam pemilu dengan melibatkan anak-anak dalam diskusi politik, mengunjungi lokasi pemungutan suara bersama-sama, dan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik di sekolah atau masyarakat.
Dalam Pengawasan Pemilu: Perempuan dengan kepekaan sosial dan pengetahuan yang luas tentang masyarakat sekitar, dapat menjadi pengamat pemilu yang efektif. Mereka dapat melaporkan pelanggaran pemilu, memastikan integritas pemungutan suara, dan memantau proses penghitungan suara. Peran mereka dalam pengawasan pemilu berkontribusi pada keabsahan hasil pemilihan dan memperkuat kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Selain itu, melalui media sosial dan kampanye digital, Perempuan dapat memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarkan informasi tentang pemilu, calon, dan isu-isu terkait. Mereka dapat menjadi penggiat kampanye digital dan memobilisasi dukungan melalui jejaring sosial mereka.
Dengan berperan aktif dalam pemilu, perempuan dapat mempengaruhi perubahan positif dalam sistem politik dan memastikan kepentingan dan aspirasi mereka terwakili. Partisipasi perempuan yang kuat dan inklusif dalam pemilu akan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan demokrasi yang berkelanjutan dan dalam menyukseskan Pemilu 2024 menyongsong Indonesia Emas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H