Sekarang, media sedang ramai memberitakan tentang proses evakuasi jenazah dan puing-puing Air Asia QZ8501. Banyak rasa yang bercampur di dalam hati dan pikiran saat kita mendengar,melihat,dan menbaca proses itu. Lebih-lebih bagi keluarga mereka. Perjuangan luar biasa hebat harus mereka tempuh, bahkan tim di lapangan yang harus mengalah pada hebatnya alam sekarang.
Takdir itu sudah pasti terjadi,sudah pasti Tuhan yang mau....tapi kalo nasib masih bisa kita rubah dengan jelas dan tegas. Kecelakaan naas Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 adalah takdir, namun keluarga yang ditinggalkan harus menjalankan nasib dengan semangat yang mereka tekuni.
Dari itu semua, ada beberapa penjelasan juga pertanyaan dalam benakku....
Begini, dulu papa ku pernah mendapat pekerjaan pengecekan AC di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma dan..hari itu papa harus masuk ke bagian ruangan kontrol yang disebut sebagai "Air Traffic Control". Di sana terlihat jelas sekali dengan monitor radar di mana-mana dengan begitu banyak pesawat. Jadi kalo diberita-berita atau media diberitakan bahwa aneh kenapa ELT tidak berfungsi sehungga ATC tidak bisa mengetahui keberadaan pesawat di mana...kok aneh ya ??
Kenapa aneh ? Begini, semua logam panas yang bergerak di atas udara wilayah Indonesia itu bisa dideteksi oleh pangkalan udara pusat atau di dekat sana ada pangkalan udara apa...entah ELT nya nyala atau tidak. Ini sudah otomatis karena banyak pesawat perang yang sengaja mematikan radar nya kan supaya tidak ketahuan sama musuh, jadi pasti donk logam panas di sini yang artinya pesawat Air Asia QZ8501 bisa terdekteksi oleh pangkalan udara...
Nah, kenapa mereka bisa beralasan bahwa ELT nya tidak berfungsi sehingga tidak terdeteksi dengan pesawat Air Asia yang naas itu.
Kedua, Kenapa Air Asia memajukan jadwal penerbangan dari Pk08.00 menjadi Pk05.20 apa Pk05.30 gitu deh...pertanyaan ini juga muncul pada berita CNN. Di mana, penerbangan Surabaya-Singapura adalah penerbangan sibuk, maksudnya banyak banget orang naik pesawat dari Surabaya ke Singapura, terbukti "Line" di atas QZ8501 sudah banyak pesawat-pesawat lain yang lewat jalur sana. Sudah pasti di jam sibuk itu, ATC kata mereka..diam..tidak memberi persetujuan Pilot Kaptern Irianto naik ke ketinggian 38.000 kaki karena ada pesawat lain.
Hal ini, yang membuatku juga bingung..sudah tau jam segitu akan banyak pesawat melintas, kenapa masih ngotot..bisa juga OGI sihhh...alias Ogah ruGi..!! Karena kalo dimajukan pesawat bs dapat mengangkut penumpang 2x kan..dalam rentang waktu pagi itu atau mungkin ada alasan lain...
Ini 2 pertanyaan yang menjadi keanehan dalam kecelakaan Pesawat Air Asia QZ8501 pada Minggu,28Desember 2014
yang lain, untukku dan umat Nasrani lain..tanggal 28 Desember merupakan puncak perayaan Natal yaitu Pesta Keluarga Kudus, dan banyak keluarga pergi dalam pesawat itu..dengan harapan baik dan doa dari banyak orang dari semua negara..yakin lah...bahwa mereka berproses bersama Tuhan sekarang...
Dunia penerbangan intrenasional tahun 2014 mengalami instropeksi besar-besaran. 3x kecelakaan besar untuk pesawat komersil yang besar. Mulai dari pesawat Malaysia Airlines 2x mengalami kecelakaan dan habis, dan di penghujung tahun 2014, Indonesia diuji dengan kecelakaan Pesawat Air Asia QZ8501