Menurut penulis, pendekatan pembelajaran STEAM (science, teknologi, engineering, art dan mathematic) merupakan pendekatan yang bias diterapkan dalam pembelajaran IPS. Mengingat pembelajaran STEAM berkonsep pendidikan yang fokusnya pada aspek kolaborasi, mengarahkan peserta didik untuk berfikirt kreatif, inovatif dan solutif (problem solving), didasari pada nilai-nilai moral dan budaya setempat. Pelaksanaan pembelajaran IPS berbasis pendekatan STEAM, bisa dilakukan dengan pendekatan saintifik dengan mengkoneksikan beberapa disiplin ilmu.
Konsep STEAM dijelaskan dengan berbagai cara, setidaknya dengan empat jenis integrasi disiplin: transdisipliner, interdisipliner, multi-disiplin, dan lintas disiplin (Marshall, 2014). STEAM sebagai transdisipliner mencakup penggabungan berbagai disiplin ilmu tersebut secara penuh dan pembelajarannya berakar pada masalah autentik atau inkuiri (Quigley et al., 2017). STEAM sebagai interdisipliner menggabungkan beberapa disiplin ilmu di bawah tema umum, tetapi setiap disiplin ilmu tetap terpisah (Thuneberg, Salmi, & Fenyvesi, 2017). STEAM sebagai multidisipliner mencakup kolaborasi di antara dua atau lebih disiplin ilmu tetapi tidak digabungkan (Payton, White, & Mullins, 2017). Terakhir, STEAM lintas-disiplin berfokus pada pengamatan satu disiplin ilmu melalui perspektif ilmu yang lain (Gates, 2017).
Berdasarkan konsep STEAM di atas, sangat memungkinkan pembelajaran IPS menjadi salah satu disiplin ilmu yang bisa digabungkan dalam pembelajaran melalui pendekatan STEAM. Karena kajian IPS juga terdiri dari beberapa disiplin ilmu atau interdisiplin ilmu, atau dikenal dengan pendekatan pembelaran terpadu (Winataputra, 2007). Seperti yang tercantum dalam kurikulum 2013 bahwa pembelajaran IPS terpadu dikembangkan dengan konsep tematik. Topik/tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial. Seluruh contoh-contoh ini bisa dikaitkan dengan pendekatan STEAM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H